Senin, 27 Oktober 2025

Kanda dan Kak

Hay Kanda
Hay Kak'
Begitulah Saya menuliskan nama Mereka di Kontak Handphone

Apa kabar Kalian hari ini ???
Semoga dalam keadaan luar biasa yah,
Tau tidak tiba-tiba malam ini Saya kepikiran Kalian semua. Kalian yg selalu ada buat Saya, yang tau bagaimana ketika Saya lagi tidak mood dan happy-happynya.

Malam ini Saya baru kerasa kayaknya Kalian jauh deh, entah karena tiba-tiba kepikiran Kalian. Ngingat moment-moment sama Kalian. Yang buat Saya serasa punya begitu banyak pengawal yang jagain kemanapun dan kapanpun. Yang selalu bikin mood Saya super naik secepat kilat kalau Saya lagi bete'. 
Kalian memberikan Rasa ke Saya seperti punya Saudara laki-laki yang super posesif. 
Ada yang memberikan Saya Cinta
Ada yang memberikan Saya Kasih dan Sayang
Ada yang jadi Penolong dalam segala Hal
Ada juga yang kerjaanya ngerepotin Saya melulu
Tapi, kalau nggak ketemu rasa sepi. Paling Bete kalau lagi ngumpul terus bikin forum nggak ngajak-ngajak Saya. 
"Ehh,, jangan ada forum dalam forum yah".
Kalau dengar kata-kata ini pasti kalian langsung nengok dengan berbagai ekspresi ke Saya.

Saya yang yang menghindar, bukan Mereka. 
Saya yang menarik Diri, bukan Mereka. 
Saya yang mundur, bukan Mereka. 
Semua kata meninggakan atau melepaskan itu Saya yang lakukan. Lalu kenapa sekarang Saya yg jadi kangen Mereka.
Sampai Kami tidak bertemu dalam kurun waktu bertahun-tahunpun Mereka masih ada buat Saya. Masih terus menanyakan kabar dan kondisi Saya. 
Tapi, Saya memilih mundur dari Mereka. Untuk menghargai apa yang saat itu Saya perjuangkan. Menghargai Rasa yang saat itu orang lain titipkan kepada Saya. 
Sampai akhirnya apa yang Saya fokuskan, mengecewakan Saya. Begitu Saya dikecewakan Saya juga masih belum langsung mengingat Kalian. Saya merasa nyaman dengan zona yang Saya pilih. 
Tapi, entah kenapa malam ini rasa bersalah Saya terhadap Kalian memuncak. Mungkin akan ada satu diantara Kalian yang akan membaca Blog Saya ini. "Saya berharap begitu"
Maaf untuk meninggalkan kalian secara tiba-tiba
Maaf untuk semua kesan buruk yang Saya berikan kepada Kalian
Maaf untuk ketidak mampuan Saya membalas rasa yang kalian berikan
Maaf untuk tidak dapat memberikan rasa yang sama dengan yang kalian berikan
Maaf untuk hati yang Saya lukai, dengan ucapan ataupun sikap Saya. 
Maaf, Maaf dan Maaf.. 

Saya memilih mundur dari Kalian karena
Saya menjaga hati yang saat itu dititipkan untuk Saya.
Saya juga kecewa atas beberapa perasaan Kalian yang saat itu, ditawarkan tapi tak dapat Saya balas dengan Rasa yang sama. Saya mempertanyakan kenapa harus rasa itu yang muncul, tidak bisakah Kita hanya seperti ini terus Kakak dan Adek, Kanda dan Dinda. Saya merasa jahat sekali jika terus berharap perhatian, setelah Saya tidak menerima penawaran itu. 
Saya menganggap Kalian tidak akan ada lagi buat Saya ketika Kalian menemukan Adik yang baru.
Yang paling menyesakkan Hati Saya malam ini, Saya bahkan pernah menganggap Kalian tidak dapat lagi Saya andalkan karena berada dalam jarak yang terlalu jauh. Dalam artian Kalian tidak lagi peting buat Saya. Entah pikiran Saya ini kenapa bisa muncul, tapi memang begitu adanya dan keadaannya pada saat Saya awal-awal meninggalkan dan menghindari Kalian. Secara sengaja Saya tidak merespon Chat, Telfon dan Permintaan pertemanan Sosial Media Kalian. Saya bahkan mengeluarkan perkataan "ih apaan sih ngechat melulu, eh nanti deh balasnya kalau waktunya senggang dan lain sebagainya".

Malam ini secara tiba-tiba, Hati Saya diketuk entah darimana.
Apa salah mereka sehingga Saya seperti ini terhadap Mereka  ??
Kenapa Saya seperti ini kepada Mereka  ??
Belum cukup, waktu, tenaga, bahkan materi Mereka dulu berikan buat Saya. Lalu kenapa Saya tidak memberikan sedikit waktu untuk membalas chat mereka, menanyakan kabar mereka. Justru Saya malah meninggalkan Mereka. Mereka hanya bertanya kabar dan mungkin ingin berbagi cerita dengan Saya, atau bahkan menghibur Saya. Mereka itu bukan mau minta sesuatu kepada Saya, mereka bahkan mungkin ingin memberikan moodbooster kepada Saya. Seperti yang sering mereka lakukan kepada Saya dulu. Tapi, kenapa Saya malah menutup Komunikasi ??

Malam ini Saya tertegun dengan Sikap buruk Saya ini. Yang bahkan sudah bertahun-tahun tidak Saya sadari. Dan Saya baru disadarkan Malam ini.
Kenapa baru disadarkan malam ini ??
Mana sikap pendengar Saya yang terbaik pada Mereka dulu ??
Mana Sikap ngomel-ngomel Saya dulu kalau Mereka buat kesalahan ??

Bagaimana Saya memulai Komunikasi dengan Mereka lagi ??
Sudah seberapa banyak cerita Sedih dan Bahagia yang Mereka lalui ??
Mereka mungkin hanya Kangen Saya omelin kalau lagi buat kesalahan atau lagi ribut, kepada Saya, pada temannya, atau pada pasangannya (bagi yang punya pasangan, tapi rata-rata Kanda-Kanda dan Kakak-Kakak Saya waktu itu masih belum punya pasangan sih. Entah Mereka memang nyembunyiin dari Saya karena Menunggu respon Saya atau memang Mereka jomloh. Mereka jomloh bukan enggak laku yah, selera Mereka ketinggian 😂😂👐. Yah, selera Mereka juga ketinggian karena Mereka punya potensi, jangan Salah. (Jangan besar kepala Adeknya muji loh ini untuk pertama kalinya).

Mereka yang membawa Saya mengelilingi hampir seluruh Kabupaten di Provinsi ini.
Mereka yang membawa Saya melihat Ketinggian untuk pertama kalinya. 
Mereka yang memberi kepercayaan lebih kepada Saya untuk mampu berbicara didepan umum.
Mereka yang selalu ada saat Saya lagi bermasalah dengan beberapa teman Kampus Perempuan.
Mereka juga ada kalau lagi nyari Tugas sama Saya. 
Mereka, Mereka dan Mereka. 
Dunia Kampus Saya, kurang lebih hampir 4tahun sama Mereka jadi lebih berwarna.

Kanda, Kak.
Maaf untuk sikap Saya beberapa tahun terakhir ini. Maaf untuk ninggalin, Maaf untuk tidak merespon, Maaf untuk sikap Saya yang mengecewakan. 
Saya menulis ini bukan untuk membuat pembelaan atas sikap Saya. Bukan juga mau minta Kalian kembali untuk Saya, Tidak. 

Saya menulis ini, hanya ingin menyampaikan Saya Kangen Kalian tiba-tiba malam ini.
Saya mau ngucapin Terimakasih untuk semua yang sudah dikasih untuk Saya.
Saya juga menyampaikan sama Kalian, kalau kalian Istimewah.
Dan....
Mau bilang sekali lagi MAAF untuk perubahan Saya beberapa tahun terakhir ini.

I Miss You Tomattt untuk Kaliann 

Makassar, 27¹⁰2022

Terlihat Baik-baik Saja



Bodohnya Aku tuh !!
Selalu menyimpan rasa padahal tau akan terluka..
Bodohnya Aku tuh !!
Selalu memberikan kepercayaan padahal tau akan dikecewakan..



Maaf Sekarang Kami sudah merasa..
Kami itu terlalu baik untuk dirimu, yg tidak menganggap Kami ada..
Kami itu terlalu baik untuk dirimu, yg tidak pernah menerima Kami..
Kami itu terlalu baik untuk dirimu, yg selalu mau menang sendiri..
Kami itu terlalu baik untuk dirimu, yg tidak pernah menerima pendapat..
Kami terlalu baik untuk dirimu, terus memberimu kesempatan..
Maaf Kami dulu ada untukMu, sekarang tidak lagi..
Hidupmu jalanmu..
Hidupmu aturanmu..
Jalani yang menurutmu cocok untukmu.. Anggap Kami tidak ada.. Begitupula sebaliknya..
Kami akan mencoba menggangapmu tidak ada !!
Rasa malu dan penderitaan yang Kamu berikan pada Kami,, akan coba Kita terima..
Cemoohan dan tatapan oranglain kepada Kami,, akan Kami anggap sebagai ladang pahala..



ini Saya Si Manusia yang paling ingin terlihat Baik-baik saja...
Jadi, jika dalam kondisi tidak baik,. Justru ingin memamerkan hal baik sama siapapun..
Ini Saya Si Manusia yang tidak bisa bercerita tentang kondisi sendiri...
Sehingga harus,. Memamerkan hal Baik padahal sebenarnya sedang tidak Baik-baik saja...

Penerimaan

PENERIMAAN


Karena Kalian tidak pernah tau bagaimana Saya melakukan Penerimaan..
Karena Kalian tidak pernah tau bagaimana Saya berjuang melawan rasa takut..
Karena Kalian tidak pernah tau bagaimana Saya melawan rasa malu..
Karena Kalian tidak pernah tau bagaimana Saya berjuang melawan ego..
Karena Kalian tidak pernah tau bagaimana Saya menerima Takdir..

Yang Kalian tau Saya adalah Si Santai yang tidak punya Hati !!

Kalau dulu Saya Kalian terus ajarkan untuk menerima semuanya..
Tidak melawannya..
Karena alasan bahwa,, yang sedang dia ucapkan itu dialam bawa sadarnya.
Sekarang..
Kenapa Kalian semua tidak menerima ucapan Dia itu juga sebagai sesuatu yang juga berasal dari alam bawa sadarnya ??

Bagitu Saya mampu menerima kondisi DIA, Kenapa Kalian yang sekarang memberontok dan melawannya ??
Mana ajaran yang selama ini Kalian tanamkan terhadap Saya ??
Mana peneriamaan yang selama ini Kalian minta terhadap Saya ??

Ini balasan atas semua pertahan Ikhlas, Pengorbanan dan Penerimaan Saya terhadap Kalian !!


Terima Kasih untuk kembali menguji kekuatan Saya.
Terima Kasih untuk kembali menguji kesabaran Saya.

Saya cuman mau menyampaikan..
Maaf kalau sabarku tidak lagi seperti dulu
Maaf kalau sikapku sedikit berubah
Maaf kalau Saya sedikit mengeras

Saya sedang belajar lagi tentang bagaimana sebuah pengorbanan, penerimaan dan keiklasan lagi.

Seburuk-buruknya Dia,
Dia tetaplah Bapak Saya
Seburuk-buruknya Dia,
Dia tetaplah Saudara Kandung Kalian
Seburuk-buruknya Dia,
Didarah Kita mengalir darah yang Sama
Seburuk-buruknya Dia,
Dia pernah menjadi garda terdepan pertahan Kalian

Posisinya sebagai Saudara Laki-laki tertua Kalian. Tidak usah dipertanyakan atau diperhitungkan pengorbanannya.
Saya tidak meminta untuk itu. Saya hanya meminta PENERIMAAN.



Tuhan,,
Saya sedikitpun tidak membenci Mereka, tidak marah terhadap Mereka.
Saya hanya meminta penerimaan Mereka terhadap Saudara Kandungnya Sendiri. Seperti bagaimana diawal Mereka meminta Saya untuk memerima kondisi Bapak Saya.

Kalau Mereka tidak bisa melakukan PENERIMAAN untuk kondisi Saudara Kandungnya.
Tolong perlahan tapi pasti Tuhan
Engkau lembutkan Hati Bapak Saya
Engkau tenangkan hatinya
Engkau bimbing Bapak Saya menjadi lebih baik

Karena Saya tau didunia ini sulit untuk orang-orang melakukan Penerimaan..
Yang mudah itu meminta orang-orang menerima..

Saya juga mungkin Engkau sedang uji lagi tentang Penerimaan, terhadap Bapak dilevel selanjutnya.
Dan Penerimaan terhadap Mereka semua.

Bantuh Hambah Ya Allah.
Peluk Hambah lagi lebih kuat kali ini, 😊

Minggu, 08 Agustus 2021

September

2 minggu Saya menjadi oranglain..
Terus mengupdate InstaStory secara beruntun yang itu bukan Saya sama sekali,, itu Saya lakukan untuk melihat apakah Kamu masih datang dan melihat Saya..
Dan jawabannya sudah Pasti "Jelas"
Akhirnya Saya memilih Pamitt,, untuk menjadi diri Saya kembali. Dan tidak memasang InstaStory lagi. 

Dan ini balasan Kamu:
Saya sudah tdk jadi Prioritas lagi
Apk Line juga sudah tdk begitu direspon
Bisa Saya melihat kabar dari Instastory
Untuk Kita belajar tidak saling mengabari
Setidaknya Saya tau Kita dimana dan ngapain hari ini

OK
Saya balas singkat, karena Anda juga pasti tau Saya juga belum sanggup untuk tidak saling mengabari. 

Tapi, tenang Kitakan sama-sama Orang Kuatt..
Semangattttt,
Untuk Kita Berdua.

Mulai hari ini 8agustus21,,.
Saya akan membagi kisah melalui InstaStory untuk Anda,. Sebenarnya ingin InstaStory Saya Closefriend untuk Kamu. Tapi, jika Saya Closefriend Kamu tdk akan bisa melihat. Krna pertanggal Kita belajar saling melukai. Akun Kamu telah Saya unfollow.
Orang-orang akan mempertanyakan kenapa dengan Saya. Akan mengirah Saya dalam kondisi terpuruk. Jika melihat InstaStory Saya. Dengan berbagai kalimat alay, lebbay dan lain sebagainya.
Bagi Saya tidak masalah. Untuk masalah Kita sekarang kayaknya memang Saya harus banyak berbagi cerita dan mencari teman ngobrol. Karena jika tidak, entah bagaimana Saya sekarang.

Kamu jangan khawatir, Kamu bisa kapan saja ngobrol dengan Saya. 
Kamu tau Sayakan, Saya bukan tipe orang yang meninggalkan orang bahkan jika orang itu telah melukai Saya sekalipun. Saat ini Saya hanya belajar untuk melukai hati Saya sendiri. Agar Kamu cepat atau lambat tidak lagi menjadi penting dalam hidup Saya. 
Kamu jangan khawatir, Kamu tau Sayakan. Saya orang yang cepat moveon dan melupakan.
Kamu jangan khawatir, Kamu tau Sayakan. Saya adalah anak pertama yang super keras dan kuat.

Mari belajar untuk tidak saling mengkhawatirkan,.
Mari belajar untuk tidak saling mengabari,.
Mari belajar untuk tidak lagi saling bercerita,.
Mari belajar untuk tidak lagi saling membutuhkan
Mari saling Melukai, agar lambat-laun Kita jadi saling melupakan.

Setelah Hati Saya tertata. Tenang Saya akan menjadi tempat Kamu bercerita. Tetap menjadi teman ngobrol yang Asik.
Tapi, untuk sekarang memang Saya sengaja menghindari Kamu. Demi menghilangkan Rasa Itu secepatnya. Saya harap Kamu tidak merasa Saya terlalu egois. Seperti pertama kali Saya menyampaikan keputusan ini. Seperti yang telah Saya panjang lebar jelaskan melalui telfon. Lalu Saya perkuat dan beri tanda dipostingan Istagram 1agustus21. Yang akhirnya setelah berminggu Kamu bisa pahami.

Tidak bisakah Kita sambil mengobrol sambil melupakan ??
Maaf, tidak bisa. Ada terlalu banyak hal baik yang Saya rasa tidak akan pernah bisa Saya lupakan jika. Masih mengobrol dan menumpuhkan semua sama Kamu.

Kenapa harus begini ??
Jangan pertanyakan hal ini ke Saya, hal ini harusnya menjadi tanggungjawab dan ketegasan Kamu sebagai Laki-laki.

Apa sudah tidak ada waktu lagi ??
Waktu akan terus ada, tapi kesempatan tidak akan selalu ada. Saya juga masih memberi Kamu kesempatan sampai September. Silahakan berfikir dan mengambil keputusan dalam retan waktu itu.

Saya ingatkan, Saya orang yang gampang moveon. Jangan sampai Saya sudah jauh, terus Anda menarik Saya mundur. Tidak akan bisa !!
Sebulan waktu yang cukup panjang untuk berfikir dan mempertimbangkan.

Kalaupun pada akhirnya keputusan terburuk yang Kamu pilih.
Saya cuman mau bilang, semua akan baik-baik saja jika waktunya sudah tiba.
Tananglah, bukankah ini yang selalu Kamu sampaikan ??
Sekarang Saya kembalikan !!
Tenanglah, semua akan akan baik-baik saja. Hidup Kamu masih akan terus berjalan walau bukan dengan Saya lagi.
Tenanglah !!
Masih percaya jugakan dengan Jodoh, itu ditangan Tuhan. Kalaupun Kita tidak ada hubungan lagi atau rasa Kita sudah tidak lagi sama. Kalau Allah berkehendak Kita juga bakal dipertemuakan Kembali.

Kitakan suka bercanda,,
Jadi Pasangan atau Jadi Tamu Undangan ??


Keputusan ini Saya ambil bukan dalam hitungan jam. Jadi segala resiko telah Saya pertimbangakan. Kamu tau Anak Virgo adalah pemilik perhitungan dan pertimbangan yang matang.
Saat ini Saya, lagi ingin sendiri. Sembari belajar untuk segala kemungkinan yang terjadi di September nanti. Saya tidak mau nanti jika keputusan Kamu tidak sesuai keinginan. Saya baru merasakan segala rasa yang terburuk. Mending Saya merasakannya sekarang satu persatu. Agar sakitnya nanti tidak terlalu terasa !!

Berharap dipertemukan sesegera mungkin dengan orang yang Baru. Bukan pasangan tapi teman ngobrol.
Karena itu yang Saya butuhkan saat ini.

Minggu, 04 Juli 2021

Bukan hanya persoalan SIAP. Tapi, ini persoalan Kepantasan

Ini...
Bukan persoalan 
Siapa yang datang ??
Bukan persoalan 
Apa lagi yang Kita tunggu ??
Bukan persoalan 
Siap atau tidak Siap !!!


Tapi, ini tentang
Persoalan
Sanggup tidaknya Kita menerima semua..
Persoalan
Sudah siapkah Kita menghadapi kondisi baru..
Persoalan
Mampukah Kamu menerima Saya sepenuhnya.. Ehh,, bukan hanya Kamu.. Tapi, seluruh orang-orang sekitar Kita..
Karena sering sekali masalah datang bukan dari Kita,, tapi dari orang-orang sekitar...

Menerima
Emosikuuu
Amarahkuuu
Ketidak tahuankuu tentang segala urusan
Ketidak mampuankuu melakukan pekerjaan berat
Ketidak mampuankuu untuk diatur tentang sesuatu
Ketidak mampuankuu akan segala hal..

Kalau ada Kata "Nanti Kita belajar Bersama"
Bukan kata itu yang mau diterima orang-orang sekitar Kita.
Akan muncul
Ternyata Dia malas yah..
Ternyata Dia pemarah yah..
Ternyata Dia begini dan begitu..

Aduh, ternyata pekerjaannya tidak ada..
Aduh, bagaimana hidup kalau begitu..
Aduh, beraninya berkomitmen baru tidak ada penghasilan tetapnya..
Aduh ini dan ituu..

Untuk kondisi itu semua mungkin Kita bisa menerimanya...
Tapi, belum tentu dengan orangtua Kita. Didepan Kita, mereka akan berpura-pura Kuat menerima..
Tapi, dibelakang Kita belum tentu. Dan Saya tidak mau itu.
Saya berharap Orangtua Saya melepaskan pada laki-laki yang memang benar-benar sudah Mereka yakin.

Kerena...
OrangtuaKuu,,
Memberikan segala hal untukKuu,, Saya juga berharap itu dari Kamu
OrangtuaKuu,,
Berjuang sekuat tenang bekerja dan berusaha untukKuu,, Saya juga berharap itu dari Kamu
OrangtuaKuu,,
Menawarkan segala hal dalam hidupnya untukKuu,, Saya berharap itu juga dari Kamu


Ketika seseorang ingin datang kepada Saya..
Yang pertama dipertanyakan oleh Orangtua dan orang-orang sekitar adalah apa pekerjaannya,, Bukan karena orangtua Kami atau orang sekitar Kami Materialisti. Tapi, memang seperti itu konsepnya..
Apa yang engkau janjikan sehingga mampu mengambil apa yang telah Kami perjuangkan selama hidup Kami ???
Apa yang engkau janjikan sehingga mau mengambil apa yang telah Kami rawat dan besarkan selama ini ???
Jangan tawarkan apa yang ORANGTUA KAMU PUNYA. Tapi, janjikan orangtua Kami dengan usaha dan kerja keras Kamu sendiri.


Bukan berarti Saya, sempurna untukmuu sehingga meminta begitu banyak hal dari Kamu. Bukan
Saya hanya tidak mau meninggalkan orangtua Saya dengan bayang-bayang kehidupan yang kurang baik..
Saya berharap mereka mengantarkan Saya dengan penuh keyakinan kepada Kamu. Bahwa kehidupan Saya nanti dengan Kamu akan lebih baik dari pada bersama mereka.

Saya memantaskan Diri,, Saya harap Kamu juga memantaskan Diri terlebih dahulu.

Bukan berarti Saya meminta Kamu memantaskan Diri. Berarti Kamu tidak pantas untuk Saya.

Bukan...
Kalau memang dari awal Saya mengenal Kamu dan menganggap Kamu tidak pantas. Saya sudah secara otomatis meninggalkan. Dan tidak memperlihatkan Kamu dalam lingkup keluarga Saya.
Tapi, ini tentang Saya juga. 
Sudah pantaskah Saya berada dalam lingkungan hidup dan keluargamu.
Ada banyak hal yang secara kasat mata Saya lihat belum dapat Saya penuhi. Jika berada dalam lingkup keluarga Kamu. Saya BELUM mampu untuk itu.
Ada sikap dan prilaku dalam diriku, yang BELUM mampu Saya atasi.
Ada beberapa hal yang harus Saya pelajari terlebih dahulu sebelum bersama Kamu.

Saya berharap orangtua Kamu menerima dan membukakan Saya pintu, bukan hanya ketika Saya pertama Kali datang tapi ketika setiap kali Saya datang.

Harapan demi harapan yang Saya titipkan, harus Saya balas dengan sebuah ganjaran KEPANTASAN !!!

Sudah PANTASKAH Kamu dititipkan seseorang dalam hidupmu ???
Sekali lagi ini bukan persoalan waktu..

PANTASKAH Saya menguatkan langkah goyahnya ???
Sekali lagi ini bukan hanya persoalan sanggup..




Pasti akan ada banyak suara-suara sumbang setelah ini. Lagi-lagi untuk menguji kepantasanKuu. 
Pasti akan ada banyak suara-suara sumbang setelah ini. Lagi-lagi untuk menguji kedewasaanKuu.
Saya hidup dan mati bukan dari suara sumbang Mereka, yang tau hidup dan kehidupanKuu adalah Saya sendiri. 
Kalau hanya karena suara-suara sumbang sehingga Saya tidak mampu mengambil keputusan sendiri, berarti KepantasanKuu masih juga dipertanyakan.

Mama selalu bilang,,
"Kalau memang Dia untuk Kita, Pasti akan kembali ke Kita"

Rabu, 03 Maret 2021

Hanya sebatas Teman

Assalamualaikum.
Ini Saya Vasilysa, dan ini kisahKuu

Saya adalah seorang mahasiswi di salah satu Universitas Swasta di kota ini. Saya tipe cewek yang tidak tau memulai sebuah obrolan apalagi dengan orang baru. Dan hari ini Saya harus belajar akan hal itu karena Saya memasuki dunia baru. Yang tidak ada satu orangpun yang saling kenal. "yah, Saya sekarang menjadi seorang mahasiswi. Saya harus mencari teman".

Itulah kira-kira ucapan Saya sebelum memasuki gerbang kampus. Saya terus berjalan sambil menengok satu persatu pintu ruangan di gedung itu. Karena Saya belum mengetahui dimana ruangan belajar Saya hari itu. Sambil berjalan Saya juga melihat orang-orang berdiri sendirian dan hanya mengobrol dengan handphone genggam masing-masing. "hahahah, mereka semua ternyata sama dengan Saya. Tidak punya teman ngobrol".

Saya lalu tiba disebuah pintu yang ternyata adalah kelas Saya untuk hari itu. Didalam sudah ada beberapa orang yang juga hanya duduk sambil memainkan jari-jemari Mereka. Saya lalu memilih salah satu bangku untuk duduk juga dan mengeluarkan handphone dari tas Saya. Hal seperti ini terus terulang setiap harinya, Saya belum memiliki teman untuk ngobrol. Sebenarnya bukan tidak sama sekali ngobrol, ada beberapa orang yang mengajak Saya berkenalan. Tapi, itu hanya sebatas Kami saling mengenal nama satu sama lain. Entah itu berjalan berapa lama, lalu Saya sampai pada satu titik dimana Saya telah memiliki teman yang cukup dekat dan Kami sering bersama. Akhirnya Kami membuat kelompok tersendiri sebanyak 4 orang, Saya dan 2 orang teman perempuan ditambah 1 orang Kakak laki-laki. Entah bagaimana Kami berempat terus bisa bersama. Tapi, orang-orang sudah menganggap Kami membuat kelompok. Padahal sebenarnya tidak karena Kami juga masih berteman dan bahkan sering jalan bersama dengan teman perempuan Kami yang lain. Cuman mungkin ketika Kami berempat bertemu ada hal yang kelihatanya terlalu asik kalau hanya Kami berempat yang mengobrolkannya, sehingga mungkin teman yang lain memilih menepih kalau Kita berempat bertemu.

Sampai pada titik akhirnya Kami berempat, memiliki julukan jika memanggil satu dan yang lainnya Becce, Jhangkeng, Indo dan K' Bhaco. Saya juga lupa intinya bagaimana tiba-tiba Kita sudah saling memanggil julukan Kami masing-masing. Julukan itu juga tidak Kami kunci untuk Kami berempat saja, karena teman yang lain juga bisa memanggil Kami dengan julukan itu. Hal itu Saya lakukan karena merasa kalau sampai Kami menetapkan itu dilingkungan pertemanan Kami berempat saja, itu akan mempersempit lingkup pertemanan Kami. Saya sendiri memutuskan untuk tetap mengobrol dan mengajak teman-teman yang lain ikut dengan Kami. Sampai pada akhirnya dalam Kami tidak ada sekat untuk mengobrol satu sama lain. 

Singkat cerita, Saya jadi memiliki Kakak laki-laki yang super banyak selain yang tadi dikelompok Kami berempat. Sekarang Saya, bisa saja salah sebut nama Mereka ketika hendak memanggil karena saking banyaknya Kakak Saya dalam kelas. Ada yang Saya panggil dengan sebutan Kakak ada juga dengan sebutan Kanda. Pasti ada yang bertanya, "Kenapa memanggil teman sekelas dengan Kakak atau Kanda ?? Yah, karena memang umur Mereka lebih tua dari Saya".

Dengan memanggil Mereka seperti itu juga Saya jauh merasa lebih menghargai Mereka dan jadi ada sekat antara Saya untuk memposisikan Mereka dalam hidup Saya. Selain itu Saya juga sudah dari dulu mengharapkan saudara laki-laki. Karena Saya tidak memiliki saudara kandung laki-laki. Kalau Saya menceritakan kisah Mereka satu-satu  dalam hidup Saya, mungkin tidak sulit karena Mereka memilki porsi dan posisinya masing-masing dalam hidup Saya. Tapi, akan membuat Saya capek "Taukan, AdikMuu ini malas dan cepat capek orangnya. 😂😂😂".

Tapi, kalau Kakak mau tau Kisah kalian dalam hidup Saya dan mau Saya tuliskan ceritanya langsung Whatapp saja yah. Nanti Saya tuliskan dan kirimkan secara pribadi. 

Beberapa bulan berjalan, Kami semua sudah saling mengetahui sifat dan karakter masing-masing. Dan mulai juga terdengar ditelinga Saya, bahwa sudah ada beberapa diantara Kami yang saling mengisi hati. Entah bagaimana kisah Mereka bisa saling jatuh cinta dan akhirnya memilih untuk bersama. Saya yang saat itu menjalani hubungan jarak jauh sering merasa "wah, enak yah Mereka ketemu setiap hari. Bahkan dalam keadaan belajarpun Mereka bisa saling tatap-tatapan satu sama lain". 
Pemikiran Saya itu pada akhirnya menimbulkan konflik antara Saya dan pasangan saat itu. Saya dan pasangan saat itu memutuskan untuk bagaimana kalau Kita mencari zona nyaman dulu. Kami memutuskan untuk tidak berkomunikasi beberapa saat, dan nyatanya memang Saya tidak bisa lepas dari Dia. Mungkin orang mengaggapnya lebay, tapi itu Saya rasakan. Saya nyaman dengan kehidupan seperti ini, karena Saya orangnya mudah bosan dengan pasangan jika terus-terus bertemu. Bahkan Saya pernah berfikir begini "ngobrolon apasih Mereka setiap hari ketemu ?? Apa tidak bosan yah. Masuk kampus dia lagi, dia lagi. Pulang dikosan telfonan lagi padahal seharian ketemu". Maaf yang kesinggung 😁😁
Eh,  kenapa malah bahs pasangan !!!! 


Saya memiliki Kakak dan Kanda yang super perhatian terhadap Saya di kampus. Jadi mungkin itu juga yang membuat Saya nyaman menjalini hubungan jarak jauh. Karena ditempat Saya berada sekarang, Saya tidak kekurangan kasih sayang dan perhatian. Karena ada Mereka yang terus menawarkan itu kepada Saya. Walaupun mungkin memang akan bedah jika dengan pasangan. Tapi, harus tetap Saya nikmati karena ini proses. Saya justru bersyukur dikampus Saya bisa merasakan hal yang lebih dan masih dalam batas wajar karena Saya tau Saya punya pasangan. Saya harus memberi batas bagaimana Saya bersikap pada teman-teman laki-laki Saya. 

Jujur Saya menyukai orang-orang yang perhatian dan Saya menemukan itu pada Saudara-saudara laki-laki Saya di Kampus. Terkadang karena kenyamanan perhatian Mereka terhadap Saya. Saya sampai lupa kalau memiliki pasangan yang saat itu harus Saya jaga kepercayaannya. Tapi, jangan khawatir Saya tidak akan sampai kebablasan karena sebelum Saya menjadikan Mereka saudara. Saya sudah membahas tentang batas Mereka dalam hidup Saya. Dalam hal apapun Saya, selalu mengkonsepkan sebelum berjalan.

Saya tipekal orang yang tidak akan mengubar pasangan Saya kepada siapapun. Kecuali pada orang-orang yang sudah Saya jadikan tempat untuk bercerita dari awal kisah Kami dibangun. Saya memutuskan untuk tidak memperlihatkan pasangan karena Saya sering berkaca pada kisah orang lain, yang pasangannya dipamerkan seakan yakin keinginannya sesuai rencana Allah. Tapi, akhirnya selesai dan jadi bahan cerita bahkan bercandaan orang lain. Saya tidak mau seperti itu.
"Biarkan kisah Saya berjalan untuk Saya, Tuhan dan Dia. Jadi jika harus berakhir, Kisah ini akan berakhir dengan Tenang karena Pelakunya hanya Saya, Dia dan Allah".
Itulah pemikiran Saya dalam membangun beberapa kali hubungan. Sebenarnya kalau kisah Saya dan Dia waktu itu,  ada satu orang teman kelas Saya yang tau tentang pasangan Saya itu. Entah bagaimana intinya Saya pernah menceritakan Tentang Dia kepada Ms. Spongsbob bahkan Saya memperlihatkan fotonya. Saya juga pernah berfikir kenapa Saya ceritanya kepada Ms. Spongsbob padahalkan Saya memiliki 2 orang teman perempuan dan 1 Kakak laki-laki yang super dekat dikelas. "Hay, Ms. Spongsbob apa kabar ??".

Mungkin karena sikap tertutup Saya pada orang-orang tentang pasangan. Membuat ada beberapa Saudara-saudara laki-laki Saya di kelas menganggap, saat itu tidak memiliki pasangan. Sampai pada akhirnya kedekatan Kami, Mereka salah artikan dan meminta sesuatu yang lebih kepada Saya. Dan jeleknya sifat Saya, saat itu kalau tau orang itu memiliki ekspektasi lebih terhadap diri Saya. Saya akan menghindarinya dan menganggapnya tidak ada dalam hidup Saya. Saya lebih memilih mundur perlahan dan menghindar tanpa penjelasan.
Saya selalu berdalih
"Tak bisakah antara laki-laki dan perempuan hanya menjadi sebatas Teman atau Kakak dan Adik ??"
"Tanpa harus di Bumbui dengan Kata CINTA".
Inilah kira-kira yang selalu ingin Saya tanyakan kepada Mereka yang menimbulkan rasa yang lain diantara pertemanan Kita. 
Kak, kenapa harus menumbuhkan rasa itu ??
Tidakah Kamu nyaman dengan apa yang sedang Kita lakukan bersama semua teman-teman sekarang.


__
Sekarang, Saya menyadari keegoisan dalam diri. Saya menerima dan mengharapkan perhatian dan kasih sayang dari Mereka. Tapi, Saya tidak dapat membalas kasih Mereka, malah memilih pergi dan menjauh. Akhirnya, Saya sampai pada titik dimana satu persatu dari Mereka. Saya hindari karena Mereka memunculkan rasa yang tidak bisa Saya terima.
Bukan karena bentuk, fisik atau apapun itu Saya tidak bisa menerima Mereka yang menawarkan rasa. Tapi, karena Saya memang saat itu terikat sebuah ( riskamayantiikha.blogspot.com/2021/02/karena-janji.html?m=1 ). Ingin rasanya Saya mengatakan maaf, tapi bahkan kata maaf tersebutpun dikalahkan dengan keegoisan Saya yang selalu berdalih. 
"Kenapa merubah rasa yang dari awal dibangun sebagai saudara ??"

Entah berapa lama keegoisan Saya terus berjalan. Sampai pada akhirnya Saya disadarkan dengan kehilangan Mereka satu persatu. Saya merasa setiap memasuki Kampus, ada orang asing dalam diri Saya. Melihat Mereka seperti tidak mengenali diri Saya, membuat Saya sakit. Karena terus berulang rasa sakitnya melihat Mereka yang Saya anggap Saudara laki-laki Saya, perlahan menjadi orang asing. Membuat Saya memutuskan menulis inti dari setiap masalah yang Saya hadapi saat itu.  Karena sudah menjadi kebisaan Saya menulis setiap apa yang membuat hati Saya sakit. Lalu Saya terketuk tulisan Saya sendiri. 
"Menerima, Mengharapkan lalu Kamu Meninggalkan. Rasa sakit apalagi yang belum Kamu berikan kepada Mereka yang telah menempatkan Kamu pada posisi terbaik dalam hidupnya".
Kalimat ini seakan menghantam dada Saya, sebesar itu egois Saya terhadap Mereka. Saya menerima dan mengharapkan Mereka tetap seperti biasanya padahal Mereka sendiri telah bergejolak melawan rasa yang ada pada dirinya. Mereka berjuang keras, lalu Saya hantam lagi dengan kepergian. Seperti inikah sosok Adek yang baik untuk saudaranya ??. 
"oh tidak, Besok Saya ke kampus harus ngobrol dengan Mereka".
Dan kalimat ini tidak mudah Saya lakukan, butuh waktu berminggu-minggu untuk Saya kembali menengur dan mengobrol dengan Mereka. Saya merasa malu dan takut akan ada penolakan terhadap Saya. Sebenarnya wajar jika Mereka melakukan penolakan setelah apa yang Saya lakukan terhadap Mereka. Saya harus menerima segala bentuk konsekuensi atas apa yang Saya lakukan. Menerima Saya kembali sebagai Adik atau hanya sebatas teman biasa saja sudah Saya tanamkan dalam benak Saya agar tidak kecewa dengan penerimaan Mereka terhadpa Saya.
Yang membuat Saya terkejut adalah Mereka menerima apa yang telah Saya lakukan kepada Mereka. Mereka menggap itu sebagai hal yang wajar, karena semua terjadi secara tiba-tiba. "Tidak apa-apa De', mungkin Kita kaget saja. Jadi responya seperti itu".
"Yeeh, adik Saya sudah kembali lagi".
"Marahnya selesai ??"
Itulah respon yang yang Saya terima ketika kembali kapada Mereka, jauh dari ekspektasi Saya yang terlalu dibelit kekhawatiran berlebih. 
Bahkan ada Satu orang dari Kakak Saya yang mengatakan begini "De, Kita tidak bisa memaksakan rasa yang Kita mau terhadap oranglain. Begitu juga dengan rasa yang Saya tawarkan untuk Kita, kalau Saya bisa memilih. Saya akan menawarkan Adek, rasa yang sesuai dengan yang Kita mau. Tapi, rasa itu bukan pilihan. Pilihan itu adalah sikat Kita merespon rasa itu. 

Betapa terkejutnya Saya dengan sikap dewasa Mereka. Inilah saudara yang sesungguhnya yang tidak meninggalkan ketika seseorang dari Kita mengecewakan. Yang membuat Saya makin seperti saudara kecil Mereka. Dunia kampus Saya seperti penuh warna yang luar biasa dihadirkan saudara-saudara yang luar biasa. Kami akhirnya berjalan bersama-sama lagi. Mengelilingi beberapa Kabupaten di Provinsi Kami, yang tidak jarang menimbulkan rasa yang berbeda lagi diantara Kami, tapi sekarang Saya tau bagaimana menangapi rasa yang Mereka tawarkan, jika tidak sesuai keinginan Saya.
Terima kasih untuk segalanya saudara-saudara tak sedarahKuu...


Untuk orang-orang yang tidak percaya akan hubungan persaudaraan atau pertemanan antara laki-laki dan perempuan. Saya cuman mau bilang Saya Perempuan dan Saya memiliki banyak Teman atau Saudara laki-laki tak sedarah. Kami bertemu setiap hari selama bertahun-tahun bohong kalau tidak muncul rasa saling menyukai satu sama lain. Tapi, yang menurut Saya perlu kalian garis bawahi dari persaudaraan Kalian dengan teman laki-laki adalah
"Jangan menyalahkan Mereka yang menghadirkan rasa, tapi bantu Mereka merubah rasa yang tidak seharusnya".
"Jangan membenarkan rasa itu, tapi ambil sikap yang tepat untuk merespon yang tidak seharusnya".

Bukan Rasa yang muncul yang salah. Tapi, sikap Kita setelah Rasa itu muncul !!

Kamis, 25 Februari 2021

Kembali

20:20pm, 17 Mei 2017

Kembali ??
Takkan Pergi Lagi kah ??

Sore ini begitu melelahkan. Siang tadi harus menghadir pengajian secara tiba-tiba tanpa persiapan dengan pakaian Olahraga. Karena kebetulan hari ini hari olahraga untuk Kami semua di sekolah. 
"Enggak salah K' ??"
"Tidak, Saya sudah terlanjur janji Dek' mau bawa Jamaah dari BF. Tapi, Saya lupa menyampaikan kemarin untuk bawa pakaian ganti".
Dengan pakaian olahraga Kami semua lalu masuk ke dalam mobil sembil menertawakan penampilan Kami. Sesampainya disana Kami semua bergegas turun dari mobil karena mengira sudah terlambat. "waw, keren sekali rumah ini. Semua ruangan mengara ke taman super luas yang ada dalam area rumah. Keren sekali pilihan interiornya juga". Saya selalu mengagumi rumah dari bentuk dan interiornya yang unik. Mungkin itu juga karena sejak dulu Saya sudah mengagumi hal-hal yang berbau desain rumah. Bahkan pernah Saya ingin mengambil jurusan SMK Pembagunan, tapi ditentang oleh Bapak karena dalam jurusan itu terkadang tidak ada perempuan. Kalaupun ada, hanya ada satu atau dua orang perempuan. Kalau mau jelasin panjang lagi, dan Saya tidak mau bercerita itu hari ini.

Setiap kali melakukan pengajian pasti selalu ada orang hebat dan luar biasa sebagi pemberi materi. "siapa yah, pemateri hari ini ?? Semenjak bergabung dengan BF, Saya selalu bertemu orang-orang hebat yang sangat terkenal". Begitu tanya Saya dalam hati. Dan benar adanya hari Kami bertemu dan mendapat ilmu dari penulis buku terkenal dan best seller Melawan Takdir yaitu Prof. Hamdan Juhannis, Ph.D. Saya sudah berapa kali mendengar tentang beliau, Saya juga sudah membaca sinopsis bukunya. Kenapa hanya sinopsi ?? Karena Saya bukan orang yang suka membaca memang. Dan juga Saya tidak punya bukunya, beberapa kali ketemu buku Beliau di beberapa toko buku. Sudah niat mau beli, diurungkan lagi karena mungkin harganya juga yang agak mahal menurutku. "nanti dibeli mahal-mahal terus nggak dibaca, karena bukunya tebal. Sayang ah uangnya". 😂😅
Saya hanya sanggup membaca buku yang halaman sedikit. Kalau buku itu terlalu tebal hanya akan menjadi hiasan di rak buku dalam kamar. Dibalik kegalaun Saya mendengar kisahnya tapi tidak memilik bukunya, hari ini dikasih hadiah luar biasa. Langsung bisa mendengar kisah dalam buku langsung dari penulis dan diceritakan langsung oleh orangnya juga. Sebelum Prof memulai materinya tiba-tiba "nanti kalau buku ini sampai difilmkan Saya harus nonton deh, sebagai bentuk dukungan untuk beliau karena tidak membeli bukunya". Itulah kira-kira yang ada dalam benak Saya, karena sebagai orang yang suka menulis. Pasti Kita kecewa kalau ada yang mengagumi kisah Kita, tapi tidak pernah mandukung Kita paling tidak dengan membaca atau membeli apa yang sudah Kita tawarkan dalam cerita. 
"aduh, sayang sekali nih Kita duduknya paling belakang". Kami memang kali ini memilih untuk duduk dibagian belakang, bukan pada posisi biasa yang sudah disiapkan panitia untuk Kami pengurus yayasan. Karena sadar dengan pakain yang Kami pakai hari ini. Sementara semua orang sudah memakai gamis lengkap dengan kerudung syarinya. Saya tidak perlu menulis apa yang Beliau ceritakan karena semua tertulis dalam bukunya. Kami hari ini hanya diberi keistimewaan karena bisa mendengarnya secara langsung apalagi untuk Saya yang memang lebih suka mendengar daripada membaca. Dan yang paling membuat Saya kaget adalah Prof mengatakan pada akhir ceritanya bahwa buku "Melawan Takdir" akan difilmkan, dan sudah sementar berjalan proses penggarapannya. Kalian bisa bayangkan bahagianya Saya, karena mendengar kisahnya saja dalam bentuk cerita dan belum disampaikan secara penuh sudah membuat Saya terkagum-kagum dengan perjuangan Beliau apalagi nanti menontonnya. 


Sepulang dari kediaman pemilik pabrik seng yang bercap kuda. Tenyata tempat pengajian Kami tadi adalah salah satu donatur Kami, dan merupakan pemilik pabrik seng yang mungkin Kita gunakan dirumah. Dalam perjalanan pulang Saya tak dapat berkomunikasi dengan siapapun. Bukan karena apa yah, 😂😂😂 handphone Saya lobet.

Seruan sholat magrib terdengar dari mesjid sekitar rumah. Sebelum berwuduh Saya sempatkan mengaktifkan Handphone Saya, seperti biasa begitu diaktifkan. Handphone Saya akan berbunyi sepenuhnya, karena notif yang dari beberapa pesan masuk. Saya acuhkan dering notifikasi dari beberapa akun Media SosialKu. Saya kembali memantapkan langkah Saya untuk berwuduh. Saya lalu mulai untuk membaca beberapa ayat sambil menunggu adsan magrib berkumandang.

Setelah itu, Saya laksanakan kewajiban sholat magrib. Lalu Saya cek beberapa notifikasi yg masuk, yang mengherankan ada nomer baru mengirimi Saya pesan melalui whatsapp. Seperti biasa sebelum Saya membalas pesan, Saya selalu cek foto profil pemilik akun. Tak ada gambaran sedikitpun itu siap, krna itu Q acuhkan pesan tersebut, lalu lanjutkan membaca al-quranku tadi sebelum sholat magrib tersebut.
Baru beberapa lembar Saya membaca, kemudian Saya teringat kembali pesan tersebut. 
"mungkin itu dari teman SMA, kitakan akan mengadakan reunian, nanti ah balasnya setelah sholat saja".

Kemudian Saya balas pesan itu "Alhamdulillah Baik,, maaf ini dengan siapa ??"
Dia hanya membalas dengan "De' Save nmrKu dulu"
Baru kalimat itu yang Saya baca sudah muncul diingatan kalau itu "Dia"
Saya kuatkan membalas semua pesanya. "Ini dengan K' ...... ?? Kita gemukan yah ?? maka.y Z tidak kenal".
Yang tidak Saya duga Dia membalas pertanyaan basa-basi Saya dengan fotonya berukuran satu badan dan menyuruh Saya membandingkan dengan Dia beberapa tahun lalu.

Semua terbayang kembali.
Kebahagian besar yang pernah Dia Tawarkan, Kecerian, Tawa bahkan Sampai akhirnya Air Mata. 
Membuat Saya merasakan pahitnya Kecewa dengan Harapan, Sedihnya perpisahan dan Beratnya  mengikhlaskan.

Datang lalu pergi, Kembali lalu pergi lagi. Kembali tapi tidak Saya bukakan pintu lagi.
Mengundang Saya melalui akun Line, lalu tidak Saya terima. 
Menutup segala status agar tidak masuk beranda Saya lagi
Krna Saya memang benar-benar ingin melupakan. Walaupun mungkin tidak pernah Saya melupakannya dalam hitungan hari, bahkan mungkin hitungan jam.

Pernah pikiran burukKuu muncul
"Apa yg Dia lakukan padaKuu ??"
"Dimana pikiran Say sebenarnya berkali-kali jatuh kerenanya tapi masih tetap tidak dapat melupakannya ??"
"Apa mau Dia sebenarnya berkali-kali membuat Saya sakit, tapi selalu saja kembali ??"

"Apakah begitu juga dengan Kembalinya kali ini Ya Allah ??"
"Dia Kembali untuk pergi lagi ??"
"Akankah Saya kembali sanggup untuk berdiri lagi ??"
"Kalau Dia hanya datang untuk merajut hubungan sebagai Teman, Tuhan Saya tidak sanggup".
"Saya tidak akan sanggup Ya Allah"

Mendingan sekalian Saya seperti dulu tidak berkomunikasi dengannya. Berkomunikasi dengannya membuat hati Saya sakit Tuhan. "Sekian lama Saya mengubur kecewa akan harapan padanya, lalu Dia datang dengan santainya seakan tidak pernah membuat lubang luka".

Bagaimana Saya harus bersikap padanya saat ini Ya Allah ??
Saya takut, salah langkah Tuhan.
Saya acuhkan ??
"Takutnya Dia memang datang untuk benar-banar kembali selamanya". 
Saya menerima ??
"Saya takut Dia pergi lagi, seperti sebelum-sebelumnya".

Tuhan, Kamu tahukan tak sekalipun dalam hidup Saya membayangkan laki-laki lain. kalaupun ada itu hanya sekedar gambaran untuk tidak terlalu membuat Saya berharap pada Dia. Tuhan tahukan, Saya bahkan pernah mengharapkan dirinya. Sementara Saya tahu kalau saat itu Dia memiliki orang lain. Yang sempat Q tuliskan dalam KisahKuu sebelum ini ( riskamayantiikha.blogspot.com/2021/02/karena-janji.html?m=1 ) 

Sekarang Dia kembali lagi Ya Allah. Dan kondisi hati Saya masih sama, masih memendam kecewa atau semua janji yang ditawarkan lalu Dia sendiri yang menghancurkan. Ini juga sekian kalinya Kembali, jika mengikuti logika Saya "jangan menerimanya Kembali, walaupun Dia datang untuk memang menetap. Orang yang seperti itu tidak cocok dengan dirimu yang tulus menerima apapun keadaanya. Sampai kapan kesempatan itu Kamu berikan terus, ini bukan pertama kalinya Dia Kembali. Dia sudah berulang kali Kembali, tapi berulang kali juga pergi. Jangan menyiksa hatimu".
Sementara dalam Hati Saya. 
"senangnya Dia Kembali, mungkin Dia memang untuk Saya. Karena berapa kali pergi tapi Dia tetap Kembali"
Logika Saya
"jangan terlalu bodoh, kesempatan itu hanya diberikan sekali. Kalau berulang kali itu namanya bukan kesempatan. Itu berarti Kamu yang bodoh"
Hati Saya
"saya sudah lama menunggunya Kembali, sekarang Dia kembali. Seharusnya Saya bahagia dengan Kembalinya Dia. Tapi, kenapa sekarang kembalinya tidak membuat Saya bahagia seperti sebelum-sebelumnya ??".
Logika Saya
"itu tandanya, Kamu mengharap tidak lagi memiliki rasa yang sama seperti dulu. Tolong, tempatkan Dia Kembali bukan untuk jadi pasangan Kamu lagi. Tapi, tempatkan Dia pada posisi yang lain sekarang. Teman, Sahabat, Saudara atau apapun itu. Kubur semua harapan hidupmu bersamanya. 

"kalau memang Dia ditakdirkan dalam hidup Kamu nantinya, apapun hubungan Kalian saat ini. Dia akan tetap jadi milikmu"

"sekuat apapun engkau menerima dan mengikat Kembalinya Dia kali ini, kalau memang bukan jalannya untuk bersamamu. Dia pasti akan pergi lagi"

"hapus semua rasa dan keinginanmu bersamanya, lalu tulislah kembali kisahmu. Tapi, jangan isi dengan harapan yang berlebih"

Dengan pergulatan antara Logikan dan Perasaan Saya beberapa minggu ini. Saya juga masih merespon semua pesannya melalui chat. Untuk mengamati seperti apa Dia sekarang, seperti apa Saya harus meresponnya lagi. Setiap kali Dia hendak mengarahkan obrolannya pada hal-hal yang menurut Saya belum saatnya dibahas, Saya memilih untuk mengalihkannya. Karena saat ini Saya belum tau akan menerima Dia Kembali atau tidak. Menerima Dia Kembali dalam bentuk dan versi apa dalam hidup Saya. 

08 Mei 2017
Karena seringnya Dia ingin membahas semua kesalahannya beberapa minggu ini. Akhirnya hari ini Saya memutuskan untuk membahas semuanya. Saya memilih untuk membuka obrolan ini terlebih dahulu.

"Kak, kenapa tiba-tiba beberapa minggu lalu ngechat Saya ?? Dapat nomer baru Saya darimana ??"
"nggak, Saya cuman pengen berkabar Saja. Sudah lama Kita tidak ngobrol, semua akun media sosial Sayakan Kamu block. Kenapa di block sih De' ??".
"pengen lupa Kamu, pengen tutup semua komunikasi dengan Kamu"
"lalu kenapa chat Saya dibalas kemarin??"
"oww, itu Saya tidak tau itu nomer Kakak, tidak ada fotonya juga. Dan saat itu Saya memang lagi merespon beberapa nomer baru karena Saya akan reunian SMA".
"tapi, begitu tau ini Saya. Kenapa tidak berhenti untuk merespon ?? Walaupun hanya dibalas seadanya"
"Oww, berarti Kakak maunya tidak direspon. Okey detik ini juga Saya block yah"
"Jangan De', kalau bisa memperbaiki semuanya kenapa mesti memutus komunikasi ??"
"Bercanda Kak, mungkin waktu Saya kecewa saat itu. Saya belum dewasa berfikirnya dan belum kuat dikecewain. Kalau sekarang mah, sudah kuat 😂😂😂"
"Sudah makin pintar yah De', makin kuat dan Dewasa juga.
"alhamdulillah Kak', banyak belajar dari kekecewaan, dari harapan dan janji yang Kamu tawarkan berkali-kali"
"Sekarang Saya datang De', tidak lagi menawarkan janji dan harapan. Saya hanya mau Kita berkomunikasi seperti awal ketemu"
"Tidak akan bisa seperti awal ketemu Kak, kondisi hati dan pandangan Saya terhadap Kamu saja sudah berbeda. Hati Saya yang dulu begitu mengagumi Kamu, sekarang tidak akan mungkin sama. Bukankah Kamu yang merusak dan membuatnya berbeda. Bukan Saya yang merubahnya tapi Kamu"
"Makanya Saya Kembali untuk memperbaikinya dan membuatnya untuk seperti semula"
"tidak usah repot-repot Kak', ini bukan pekerjaan yang mudah. Ini juga bukan hanya satu kali rusak, tapi sudah berulang kali. Dan itu oleh diri Kamu yang sama. Katanya sudah tidak mau membuat janji dan harapan ??. Ini Kakak buat lagi"
"Ini bukan janji De', ini memang harus Saya lakukan karena ini bentuk tanggung jawab Saya"
"tidak usah Kak', kalau Kamu datang Kembali untuk memperbaiki tidak usah Kak. Saya merespon Kakak sekarang ini bukan seperti dulu lagi, Saya hanya ingin membangun komunikasi yang baik. Semuanya dibangun secara baik-baik,  kalau harus berhenti. Berarti harus berhenti secara baik-baik. Untuk masalah Hati yang Kamu rusak, Kakak tenang Saya sudah memaafkan semuannya. Makanya, sekarang Saya bisa berkomunikasi dengan Kamu secara baik lagi tidak dengan amarah dan air mata karena Saya sudah memaafkan. Dan menerima semuanya dengan ikhlas, karena itu Saya bisa menerima Kakak Kembali, tapi hanya sebagai Teman, Sahabat atau Saudara.

Untuk Hati Saya, maaf untuk menyiksamu bertahun-tahun ini. Tidak mendengar teriakanmu dan tangisanmu. Menyiksamu dengan menempatkan orang yang merusakmu didalam dirimu. 
"Hati ini dirusak olehnya. Tapi, Dia masih tetap Saya biarkan berkelana didalamnya selama ini".
Sekarang tidak lagi
"Hati tenang, Saya akan mencari orang yang baru untuk memperbaiki semuanya".

Untuk orang yang nanti akan mengisi hari-hari Saya. Maaf dan Tolong !!
"Maaf untuk menempatkan Kamu, pada hati yang rusak dan tidak sempurna lagi"
"Tolong untuk tidak merusaknya lagi, karena kalau ini Kamu rusak lagi. Entah jadinya akan seperti apa, mungkin bukan hanya rusak. Tapi, akan hancur dan tidak dapat diisi lagi"

Terima setiap orang datang untuk kembali. Karena setiap yang pergi pasti mengharap untuk kembali. 

Pergi ke kampung halaman, pasti Kita menginginkan untuk Kembali ke rumah. 
Pergi ke mall, pasti Kita akan Kembali ke rumah.
Pergi liburan, pasti Kita tetap akan Kembali ke rumah. 
Senyaman apapun yang telah Kita lalui, entah itu perjalanan, kesuksesan dan bahkan hidup. Kita pasti akan mendengar dan akan memikirkan tentang "Kembali". 

Hari ini Saya juga memutuskan untuk menerimanya Dia "Kembali". Tapi, bukan untuk menjadikannya sebagai tujuan dan pelengkap hidup lagi. Karena kalau Saya memberikan kesempatan Kembali dengan konsep yanng sama sebelum-sebelumnya.
Membiarkan Dia dengan mudahnya Kembali  dan pergi, lalu Kita merasa Sakit. Sebenarnya itu bukan salah Dia, itu salah Kita.
Jangan tanyakan kenapa Dia terus Kembali dan menyakiti Kita ??
Tapi tanyakan pada diri Kita,
Mengapa Kita terus memberikan Dia kesempatan untuk menyakiti Kita ??

Badai tidak akan pernah peduli sehancur lebur apa jalan yang Dia lalui, Dia tidak akan merasa apa yang anda telah rasakan. 

Silahkan semua "KEMBALI", karena sekarang Saya tau dimana Kalian akan Saya tempatkan dalam hidup Saya. Begitu Kalian memilih "Kembali".

24 Februari 2021
Siang ini, entah sudah beberapa Saya memutuskan untuk pergi dari dunia Sosial Media "ehh,, Saya cek dulu yah. Sudah berapa hari". Sambil membuka feed instagram Saya. Ternyata sudah sekitar enam harian, sebenarnya Saya tidak sepenuhnya pergi Saya masih membuat beberapa story. Saya juga tidak tau kenapa Saya membuat beberapa story padahal Saya sudah memutuskan untuk istirahat sejenak, karena ( Link Blog Lelah ). "ah,, tidak penting juga dibahas karena apa".

Yang terpenting hari ini Saya memutuskan untuk Kembali. "Lelahnya sudah hilang yah ?? Sehingga memutuskan Kembali hari ini dan sudah membuat instastory lagi". Kalau ditanya begitu sebenarnya Lelahku sudah hilang dari beberapa hari yang lalu. Yaitu sekitar hari minggu ketika seluruh moodbooster Saya semua datang. Tapi, Saya belum memutuskan untuk "Kembali" waktu itu karena Saya merasa nyaman dengan hidup Saya yang seperti itu. Hanya membuka sosial media, untuk membaca beberapa informasi. Memberikan like atau komentar beberap akun teman yang kebetulan muncul pada saat Saya lagi membuka sosial media. 

Karena itulah Saya yang sebenarnya, tidak suka membagi kisah setiap saat disosial media. Waktu itu hampir sekitar semingguan lebih Saya terus berbagi cerita dalam sosial media, akhirnya membuat Saya lelah. Karena Saya merasa itu bukan diri Saya. Saya seperti ditekan dengan tuntutan upload tiap hari, harus mengatur pola feed instagram Saya supaya tetap rapi. Saya tidak suka kalau feed Saya berantakan, jadi setiap mengupload harus ada konsepnya. Sementara setiap hari harus mengatur konsep itu ribet menurut Saya dan Saya tidak cukup waktu untuk itu. Tapi, tetap Saya paksakan akhirnya Lelah dan memilih berhenti.

Kemarin Saya, melakukan preview untuk Cerita (Link Blog Lelah) yang kebetulan hari ini Saya upload. Saya lalu membuka daftar draf cerita Saya, yang membuat Saya terkejut Saya menemukan draf berjudul "Kembali". Saya berusaha menebak apa isi ceritanya, sebelum Saya membaca isinya. Tapi, Saya sama sekali tidak menemukan gambaran tentang apa dan siapa cerita Kembali ini. Saya memutuskan untuk membaca sekalian preview siapa tau bisa diupload. Dan terkejutnya Saya, cerita dalam draf ini seperti mengingatkan Saya untuk "Kembali" dari beberapa hari yang melelahkan. Sebenarnya tidak singkron cerita Kembali dalam versi 2017 dan Kembali Saya sekarang ini. Tapi, tidak tau kenapa begitu membaca bagian akhir tulisan Kembali 2017. Saya merasa ditekan untuk meninggalkan kelelahan Saya. 

Kembalilah hidup ini memang melelahkan.
Kembalilah tapi jangan pada versi yang melelahkan.

Akhirnya hari ini Saya memutuskan "Kembali"  dalam versi yang nyaman. 

Saya akan mempublis cerita diblog sesuai kemampuan dan keinginan Saya, akan Saya usahakan setiap hari. Tidak dengan paksaan atau target lagi. Tapi, tidak dengan instagram. Saya hanya akan memgupload jika Saya mau dan seperti dulu mungkin sebulan sekali atau bahkan tidak sama sekali.

Kata Kembali memiliki makna yang sangat luar biasa. Saya berharap orang-orang bisa memaknai Kembali dan versi yang baik.
Kalau Kembali bisa membuat bebepara orang Bahagia, kembalilah.
Sebaliknya jika Kembali membuat beberapa orang terluka, jangan Kembali.
Kembalilah dalam versi yang baik untuk diri sendiri dan orang lain.