Senin, 30 Desember 2013

Pembangunan Agroindustri di Pedesaan


Tugas Individu
Perubahan Sosial Budaya


Pembangunan Agroindustri di Pedesaan



Riskamayanti
105380191210
IV.F


Jurusan Pendidikan Sosiologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
2012



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembangunan Masyarakat Desa telah merupakan cara pendekatan pembangunan yang diprogramkan oleh banyak negara-negara berkembang atau negara-negara maju. Pembangunan Masyarakat Desa telah menjadi titik persoalan yang dihadapi oleh para pemimpin negara, para penguasa, dan organisasi sosial dan kemasyarakatan di negara masing-masing. Tidak jarang Pembangunan Masyarakat Desa kemudian menjelmakan isu-isu politik tentang keberhasilan ataupun kegagalan dalam melaksanakan pembangunan, yang dikaitkan kepada dasar-dasar untuk menciptakan kesejahtraan masyarakat, seperti isu pengatasan kemiskinan, hak asasi manusia, kelestarian lingkungan, demokratisasi, sampai kepada masalah-masalah ketertiban umum dan stabilitas politik. Pembangunan Masyarakat Desa pada langkah-langkah pertamanya adalah membangun jiwa dan raga masyarakat, agar mereka mudah mengembangkan diri untuk mereka mengembangkan masalah-masalah sosial ekonominya dalam rangka meningkatkan kesejahtraan sosial masyarakat. Indonesia adalah salah satu negara yang melancarkan berbagai strategi Pembangunan Masyarakat Desa, dimulai dengan strategi-strategi seperti Inpres Bantuan Penbangunan Masyarakat Desa, Koperasi Unit Desa dan di bidang Pertanian berupa Usaha-Usaha bimbingan Masal dan intensifikasi Khusus serta Supra Insus.
Pada periode pembangunan kebijakan pemerintah lebih memprioritaskan industri pengelolahan (manufaktur) subsitusi impor, dan mengabaikan pertanian. Baru pada dasawarsa 70-an dimasa ordebaru pembangunan disektor pertanian lebih difokuskan, dan selanjutnya pada pelita IV dan V Agroindustri mulai mendapatkan perhatian dan diharapkan akan menjadi tumpuan ekonomi nasional, akan tetapi lebih fokus pada aspek pemerataan dan kemandirian, pada masa itu industri perakitan dari luar serta pemberian fasilitas dan peluang pembukaan bank.
Banyak konsep-konsep dilontarkan sebagai alternatif pemecahan masalah pembangunan Desa dalam jangka panjang baik yang berorientasikepada kebijakan struktural dan hierarkismaupun yang berorientasi kepada metode, tehnik, dan pendekatan yang menyeluruh dan koordinatif. Namun konsep dan gagasan tersebut, kebanyakan belum mendapatkan dukungan politik yang kuat dan jelas. Konsep Pembangunan Desa seperti Konsep Industri Pertanian (Agroindustri) adalah konsep yang bila dapat di wujudkan akan turut memecahkan berbagai macam masalah pembangunan mulai dari tingkat desa, regional, sampai pada tingkat nasional bahkan dapat mendukung selanjutnya perdagangan internasional.
Konsep Agroindustri difikirkan untuk menjembatani proses perkembangan yang demikian cepat yang bisa terjadi di daerah perkotaan (Urban, Metropolitan) yang memberikan dampak kepada mobilitas penduduk berupa urbanisasi untuk menetap di perkotaan atau musiman. Urbanisasi sementara di nilai merugikan kedua bela pihak yaitu kota dan desa dimana bagi desa akan semakin kehilangan tenaga-tenaga produktif untuk mengelolah kegiatan-kegiatan ekonomi di desa, dan sedangkan bagi perkotaan urbanisasi merupakan tekanan dan bbeban yang berdampak tumbuhnya masalah-masalah sosial ekonomi.
Dengan  kegiatan Agroindustri yang dikembangan didaerah pedesaan, direncanakan kegiatan ini selain dapat menyerap tenaga dari desa-desa sekitar akan dapat pula menahan terjadinya arus urbanisasi. Selanjutnya pertumbuhan wilayah pedesaan melalui pola perkembangan Agroindustri akan menjadi sumber produksi yang karakteristik, yang dapat mendukung peningkatan ekspor nasional. Agroindustri juga dapat mempunyai dampak untuk tumbuhnya pusat-pusat kegiatan ekonomi sampingan seperti periwisata, industri kerajinan, tumbuhnya pelayanan yang bervariasi dan sebagainya. Namun disebagian pedesaaan ketersedian lahan cukup minim sehingga pertanian tidak cukup dikembangkan secara bisnis dan tidak dapat di andalkan hal ini menyebabkan taraf hidup petani, peternak, dan nelayan juga menjadi sangat rendah. Sebagian agroindustri mempekerjakan 5-7 dan 8-19 orang yang tiap pekerja hanya tamat SD sehingga tingkat pendidikan akan mempengaruhi pekerjaan yang dilakukan.
Berdasarkan skala usaha Agroindustri, dipilah menjadi Usaha Skala Besar, Menengah dan Kecil. Usaha skala besar berbasis pada perkebunan, seperti BUMN/PTP. Usaha skala menengah dan kecil berbasis pertanian rakyat yaitu pengelolahan palawija, dan hasil tanaman holtikulturakl, hasil peternakan, dan perikanan air tawar, payau dan laut.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan Agroindustri ?
2.      Sebutkan tujuan dari Pembangunan Agroindustri Pedesaan ?
3.      Jelaskan manfaat dari Pembangunan Agroindustri di Pedesaan ?
4.      Kendala-kendala apa saja yang ditemui dalam Pembangunan Agroindustri Pedesaan ?
5.      Apa dampak/pengaruh yang di timbulkan dari Pembangunan Agroindustri di Pedesaan ?







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Agroindustri
Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali di ungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perubahan yang memproses bahan nabati atau hewani, kegiatan ini mencangkup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi. Selain itu, Agroindustri dapat diartikan dalam dua hal, yaitu: Pertama, Agroindustri adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian. Kedua bahwa Agroindustri di artikan sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian, tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai tahapan pembangunan. Konsep pemikiran agroindustri dapat dilihat dari dua sudut pandang: Pertama, Agroindustri dapat berperan sebagai penghubung antara sektor pertanian dengan sektor industri. Kedua, Agroindustri dapat berperan dalam upaya meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian. Jadi Agroindustri adalah industri yang pada umumnya mengandalkan sumber daya alam yang mudah rusak, melimpah, bergantung pada kondisi alam, bersifat musiman, dan teknologi dan manajemen yang akomodatif terhadap heterogenitas sumber daya manusia dengan kandungan bahan baku lokal yang tinggi.
B.     Tujuan Pembangunan Agroindustri di Pedesaan
Tujuan  pembangunan agroindustri di pedesaan adalah sebagai berikut:
1.      Untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat dan nilai tambah hasil panen.
2.      Untuk peningkatan pendapatan penduduk pedesaan, keseimbangan struktur perekonomian dan keseimbangan antar pembangunan sektoral dan spasialis.
3.      Meningkatkan mutu dan harga hingga mencapaikan hasil dan efisiensi kegiatan agroindustri.
4.      Mengembangkan diversifikasi produk dan mengurangi produksi atau kelangkaan permintaan pada periode tertentu.
5.      Sebagai wahana pengenalan, pemanfaatan, pengelolahan teknologi dan sebagai peran masyarakat membudayakan industri, melalui menciptakan wirausahawan baru dan swadaya pertanian.

C.    Manfaat Pembangunan Agroindustri di Pedesaan
Nilai strategis dari agroindustri terletak pada posisinya sebagai jembatan yang menghubungkan antara sector pertanian pada kegiatan hulu dan sector industry pada kegiatan hilir. Pembangunan agroindustri yang baik dan cepat di pedesaan akan memberikan manfaat yaitu:
1.      Meningkatkan sumber daya manusia, menumbuhkan sikap kemandirian dan pengembangan pertanian yang mengarahkan pada industry pertanian.
2.      Mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi yang mempengaruhi corak berfikir produsen, konsumen, tapi tetap memperhatikan aspek sumber daya tanpa merusak lingkungan, teknologi yang senantiasa berubah, instutusi yang menguntungkan, dan budaya untuk keberhasilan pertanian.
3.      Dapat maningkatkan jumlah tenaga kerja, pedapatan pertanian, volume ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil pertanian dan penyediaan bahan baku.
4.      Menjadi roda penggerak perekonomian dan pemberdayaan masyarakat pedesaan.
5.      Mencegah arus urbanisasi yang menyebabkan berbagai masalah di perkotaan, menjamin pemerataan dengan cepat diseluruh wilayah.

D.    Kendala-Kendala yang Ditemui dalam pembangunan Agroindustri di Pedesaan
Agroindustri berpotensi untuk dikembangkan melihat aspek ketersediaan bahan baku. Namun banyak menjadi kendala yang menjadi tersendatnya laju agroindustri, yaitu:
1.      Keterbatasan modal
2.      Kualitas sumber daya manusia
3.      Keterbatasan penetapan teknologi
4.      Saransa dan prasarana
5.      Kelembagaan

E.     Dampak/Pengaruh Pembangunan Agroindustri di Pedesaan
Dampak agroindustri sudah menjadi pembicaran luas dan kompleks. Terdapat berbagai bentuk eksploitasi yang di jalankan oleh penggerak agroindustri, sementara para petani hanya dapat menikmati sebagian kecil dari nilai tambah yang dihasilkan produk pertaniannya. Hubungan ketenagakerjaan menjadi rasional karena diberikan imbalan berupa uang untuk kelangsungan hidup masyarakat. Fakta tersebut telah membawa pergeseran nilai dimasyarakat pedesaan akibat dari kedatangan unsur moderen dari berbagai usaha. Sebenarnya agroindustri ini telah menciptakan lapangan pekerjaan, selain itu agroindustri juga melibatkan penduduk dalan hal pelestarian, kedudukan elite, pertanian, mobilitas penduduk. Namun Agroindustri telah manimbulkan berbagai perubahan dalam sektor Sosial, Ekonomi dan Budaya, seperti:
1.      Menyebabkan perubahan pisik desa dan perekonomian serta mata pencaharian.
2.      Mematikan lembaga tradisional yang lahir dan berkembang di masyarakat pedesaan.
3.      Membongkar jati diri masyarakat pedesaan.
4.      Menyebabkan perubahan aspek sosial budaya masyarakat setempat.
5.      Banyaknya pendatang yang menimbulkan masalah sosial, seperti: Kriminalitas, Kenakalan, dan Perilaku menyimpang.
6.      Perubahan status kepemilikan tanah yang mengakibatkan mencari tempat yang baru.
7.      Penggeseran nilai serta budaya yang ada dimasyarakat pedesaan.
8.      Menurunya kualitas sumber daya dan kemudian tidak bisa di manfaatkan lagi.
9.      Mencemari lingkungan, karena menghasilkan limbah yang jumlahnya besar.
10.  Merubah tatanan lingkungan alam atau ekosistem yang sebelumnya telah terjadi.
11.  Mengakibatkan tidak atau kurang berfungsinya beberapa elemen lingkungan.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya:
Ø  Pembangunan Agroindustri di Pedesaan adalah kegiatan atau usaha industri yang dilakukan di desa pada umumnya mengandalkan sumber daya alam yang mudah rusak, melimpah, bergantung pada kondisi alam, bersifat musiman, dan teknologi dan manajemen yang akomodatif terhadap heterogenitas sumber daya manusia dengan kandungan bahan baku lokal yang tinggi yang ada di lingkungan desa itu pula.
Ø  Tujuan utama dalam Pembangunan Agroindustri di Pedesaan adalah meningkatkan kesejahtraan hidup masyarakat di pedesaan.
Ø  Manfaat Pembangunan Agroindustri di Pedesaan adalah kehidupan ekonomi masyarakat di pedesaan semakin meningkat karena munculnya lapangan kerja yang baru, serta mata pencaharian di pedesaan semakin beragam.
Ø  Sebenarnya Pembangunan Agroindustri di Pedesaan membawa tujuan dan manfaat yang baik, hanya saja dalam suatu kegiatan pasti menimbulkan beberapa dampak atau pengaruh seperti Pembangunan Agroindustri ini membuat perubahan di bidang sosial, budaya dan ekonomi di masyarakat pedesaan. Perubahan ini ada yang berpengaruh positif dan adapula yang berpengaruh negatif.

B.     Saran
Saran saya setelah membaca beberapa uraian diatas diharapkan pembaca dapat:
Ø  Lebih memfilter perubahan yang di bawa oleh Pembangunan Agroindustri di Pedesaan.
Ø  Selain itu saya juga berharap keritikan dan saran yang dapat membangun dalam pembuatan tugas - tugas saya berikutnya.
Ø  Akhir kata saya mengucapkan sekian dan terima kasih.





DAFTAR PUSTAKA

H, Sumitro Maskun. 1994. Pembangunan Masyarakat Desa. Yogyakarta: PT. Media Widya Mandala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar