Tugas Individu
Perubahan Sosial Budaya
Pembangunan
Agroindustri di Pedesaan
Riskamayanti
105380191210
IV.F
Jurusan
Pendidikan Sosiologi
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah Makassar
2012
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembangunan Masyarakat Desa telah merupakan cara
pendekatan pembangunan yang diprogramkan oleh banyak negara-negara berkembang
atau negara-negara maju. Pembangunan Masyarakat Desa telah menjadi titik
persoalan yang dihadapi oleh para pemimpin negara, para penguasa, dan
organisasi sosial dan kemasyarakatan di negara masing-masing. Tidak jarang
Pembangunan Masyarakat Desa kemudian menjelmakan isu-isu politik tentang
keberhasilan ataupun kegagalan dalam melaksanakan pembangunan, yang dikaitkan
kepada dasar-dasar untuk menciptakan kesejahtraan masyarakat, seperti isu
pengatasan kemiskinan, hak asasi manusia, kelestarian lingkungan,
demokratisasi, sampai kepada masalah-masalah ketertiban umum dan stabilitas
politik. Pembangunan Masyarakat Desa pada langkah-langkah pertamanya adalah membangun jiwa dan raga masyarakat,
agar mereka mudah mengembangkan diri untuk mereka mengembangkan masalah-masalah
sosial ekonominya dalam rangka meningkatkan kesejahtraan sosial masyarakat.
Indonesia adalah salah satu negara yang melancarkan berbagai strategi
Pembangunan Masyarakat Desa, dimulai dengan strategi-strategi seperti Inpres
Bantuan Penbangunan Masyarakat Desa, Koperasi Unit Desa dan di bidang Pertanian
berupa Usaha-Usaha bimbingan Masal dan intensifikasi Khusus serta Supra Insus.
Pada
periode pembangunan kebijakan pemerintah lebih memprioritaskan industri
pengelolahan (manufaktur) subsitusi impor, dan mengabaikan pertanian. Baru pada
dasawarsa 70-an dimasa ordebaru pembangunan disektor pertanian lebih
difokuskan, dan selanjutnya pada pelita IV dan V Agroindustri mulai mendapatkan
perhatian dan diharapkan akan menjadi tumpuan ekonomi nasional, akan tetapi
lebih fokus pada aspek pemerataan dan kemandirian, pada masa itu industri perakitan
dari luar serta pemberian fasilitas dan peluang pembukaan bank.
Banyak
konsep-konsep dilontarkan sebagai alternatif pemecahan masalah pembangunan Desa
dalam jangka panjang baik yang berorientasikepada kebijakan struktural dan
hierarkismaupun yang berorientasi kepada metode, tehnik, dan pendekatan yang
menyeluruh dan koordinatif. Namun konsep dan gagasan tersebut, kebanyakan belum
mendapatkan dukungan politik yang kuat dan jelas. Konsep Pembangunan Desa
seperti Konsep Industri Pertanian (Agroindustri) adalah konsep yang bila dapat
di wujudkan akan turut memecahkan berbagai macam masalah pembangunan mulai dari
tingkat desa, regional, sampai pada tingkat nasional bahkan dapat mendukung
selanjutnya perdagangan internasional.
Konsep
Agroindustri difikirkan untuk menjembatani proses perkembangan yang demikian
cepat yang bisa terjadi di daerah perkotaan (Urban, Metropolitan) yang
memberikan dampak kepada mobilitas penduduk berupa urbanisasi untuk menetap di
perkotaan atau musiman. Urbanisasi sementara di nilai merugikan kedua bela
pihak yaitu kota dan desa dimana bagi desa akan semakin kehilangan
tenaga-tenaga produktif untuk mengelolah kegiatan-kegiatan ekonomi di desa, dan
sedangkan bagi perkotaan urbanisasi merupakan tekanan dan bbeban yang berdampak
tumbuhnya masalah-masalah sosial ekonomi.
Dengan kegiatan Agroindustri yang dikembangan
didaerah pedesaan, direncanakan kegiatan ini selain dapat menyerap tenaga dari
desa-desa sekitar akan dapat pula menahan terjadinya arus urbanisasi.
Selanjutnya pertumbuhan wilayah pedesaan melalui pola perkembangan Agroindustri
akan menjadi sumber produksi yang karakteristik, yang dapat mendukung peningkatan
ekspor nasional. Agroindustri juga dapat mempunyai dampak untuk tumbuhnya
pusat-pusat kegiatan ekonomi sampingan seperti periwisata, industri kerajinan,
tumbuhnya pelayanan yang bervariasi dan sebagainya. Namun
disebagian pedesaaan ketersedian lahan cukup minim sehingga
pertanian tidak cukup dikembangkan secara bisnis dan tidak dapat di andalkan
hal ini menyebabkan taraf hidup petani, peternak, dan nelayan juga menjadi
sangat rendah. Sebagian agroindustri mempekerjakan 5-7 dan 8-19 orang yang tiap
pekerja hanya tamat SD sehingga tingkat pendidikan akan mempengaruhi pekerjaan
yang dilakukan.
Berdasarkan
skala usaha Agroindustri, dipilah menjadi Usaha Skala Besar, Menengah dan
Kecil. Usaha skala besar berbasis pada perkebunan, seperti BUMN/PTP. Usaha
skala menengah dan kecil berbasis pertanian rakyat yaitu pengelolahan palawija,
dan hasil tanaman holtikulturakl, hasil peternakan, dan perikanan air tawar,
payau dan laut.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Apa yang
dimaksud dengan Agroindustri ?
2. Sebutkan
tujuan dari Pembangunan Agroindustri Pedesaan ?
3. Jelaskan
manfaat dari Pembangunan Agroindustri di Pedesaan ?
4. Kendala-kendala
apa saja yang ditemui dalam Pembangunan Agroindustri Pedesaan ?
5. Apa
dampak/pengaruh yang di timbulkan dari Pembangunan Agroindustri di Pedesaan ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Agroindustri
Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama
kali di ungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perubahan yang memproses bahan
nabati atau hewani, kegiatan ini mencangkup pengubahan dan pengawetan melalui
perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi. Selain
itu, Agroindustri dapat diartikan dalam dua hal, yaitu: Pertama, Agroindustri
adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian. Kedua bahwa Agroindustri
di artikan sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari
pembangunan pertanian, tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai
tahapan pembangunan. Konsep pemikiran agroindustri dapat dilihat dari dua sudut
pandang: Pertama, Agroindustri dapat berperan sebagai penghubung antara sektor
pertanian dengan sektor industri. Kedua, Agroindustri dapat berperan dalam
upaya meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian. Jadi Agroindustri adalah
industri yang pada umumnya mengandalkan sumber daya alam yang mudah rusak,
melimpah, bergantung pada kondisi alam, bersifat musiman, dan teknologi dan
manajemen yang akomodatif terhadap heterogenitas sumber daya manusia dengan
kandungan bahan baku lokal yang tinggi.
B.
Tujuan
Pembangunan Agroindustri di Pedesaan
Tujuan
pembangunan agroindustri di pedesaan adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat dan nilai
tambah hasil panen.
2. Untuk
peningkatan pendapatan penduduk pedesaan, keseimbangan struktur perekonomian
dan keseimbangan antar pembangunan sektoral dan spasialis.
3. Meningkatkan
mutu dan harga hingga mencapaikan hasil dan efisiensi kegiatan agroindustri.
4. Mengembangkan
diversifikasi produk dan mengurangi produksi atau kelangkaan permintaan pada
periode tertentu.
5. Sebagai
wahana pengenalan, pemanfaatan, pengelolahan teknologi dan sebagai peran masyarakat
membudayakan industri, melalui menciptakan wirausahawan baru dan swadaya
pertanian.
C.
Manfaat
Pembangunan Agroindustri di Pedesaan
Nilai strategis dari agroindustri terletak pada
posisinya sebagai jembatan yang menghubungkan antara sector pertanian pada
kegiatan hulu dan sector industry pada kegiatan hilir.
Pembangunan agroindustri yang baik dan cepat di pedesaan akan
memberikan manfaat yaitu:
1.
Meningkatkan
sumber daya manusia, menumbuhkan sikap kemandirian dan pengembangan pertanian
yang mengarahkan pada industry pertanian.
2.
Mengikuti
kemajuan ilmu dan teknologi yang mempengaruhi corak berfikir produsen, konsumen, tapi tetap
memperhatikan aspek sumber daya tanpa merusak lingkungan, teknologi yang
senantiasa berubah, instutusi yang menguntungkan, dan budaya untuk keberhasilan
pertanian.
3.
Dapat
maningkatkan jumlah tenaga kerja, pedapatan pertanian, volume ekspor dan
devisa, pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil
pertanian dan penyediaan bahan baku.
4.
Menjadi roda
penggerak perekonomian dan pemberdayaan masyarakat pedesaan.
5.
Mencegah arus
urbanisasi yang menyebabkan berbagai masalah di perkotaan, menjamin pemerataan
dengan cepat diseluruh wilayah.
D.
Kendala-Kendala yang Ditemui dalam pembangunan
Agroindustri di Pedesaan
Agroindustri berpotensi untuk dikembangkan melihat
aspek ketersediaan bahan baku. Namun banyak menjadi kendala yang menjadi
tersendatnya laju agroindustri, yaitu:
1.
Keterbatasan
modal
2.
Kualitas sumber
daya manusia
3.
Keterbatasan
penetapan teknologi
4.
Saransa dan
prasarana
5.
Kelembagaan
E.
Dampak/Pengaruh Pembangunan Agroindustri di Pedesaan
Dampak agroindustri sudah menjadi pembicaran luas
dan kompleks. Terdapat berbagai bentuk eksploitasi yang di jalankan oleh
penggerak agroindustri, sementara para petani hanya dapat menikmati sebagian
kecil dari nilai tambah yang dihasilkan produk pertaniannya. Hubungan
ketenagakerjaan menjadi rasional karena diberikan imbalan berupa uang untuk
kelangsungan hidup masyarakat. Fakta tersebut telah membawa pergeseran nilai
dimasyarakat pedesaan akibat dari kedatangan unsur moderen dari berbagai usaha.
Sebenarnya agroindustri ini telah menciptakan lapangan pekerjaan, selain itu
agroindustri juga melibatkan penduduk dalan hal pelestarian, kedudukan elite,
pertanian, mobilitas penduduk. Namun Agroindustri telah manimbulkan berbagai
perubahan dalam sektor Sosial, Ekonomi dan Budaya, seperti:
1. Menyebabkan
perubahan pisik desa dan perekonomian serta mata pencaharian.
2. Mematikan
lembaga tradisional yang lahir dan berkembang di masyarakat pedesaan.
3. Membongkar
jati diri masyarakat pedesaan.
4. Menyebabkan
perubahan aspek sosial budaya masyarakat setempat.
5. Banyaknya
pendatang yang menimbulkan masalah sosial, seperti: Kriminalitas, Kenakalan,
dan Perilaku menyimpang.
6. Perubahan
status kepemilikan tanah yang mengakibatkan mencari tempat yang baru.
7. Penggeseran
nilai serta budaya yang ada dimasyarakat pedesaan.
8. Menurunya
kualitas sumber daya dan kemudian tidak bisa di manfaatkan lagi.
9. Mencemari
lingkungan, karena menghasilkan limbah yang jumlahnya besar.
10. Merubah
tatanan lingkungan alam atau ekosistem yang sebelumnya telah terjadi.
11. Mengakibatkan
tidak atau kurang berfungsinya beberapa elemen lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya:
Ø Pembangunan
Agroindustri di Pedesaan adalah kegiatan atau usaha industri yang dilakukan di
desa pada umumnya mengandalkan sumber daya alam yang mudah rusak, melimpah,
bergantung pada kondisi alam, bersifat musiman, dan teknologi dan manajemen
yang akomodatif terhadap heterogenitas sumber daya manusia dengan kandungan
bahan baku lokal yang tinggi yang ada di lingkungan desa itu pula.
Ø Tujuan
utama dalam Pembangunan Agroindustri di Pedesaan adalah meningkatkan
kesejahtraan hidup masyarakat di pedesaan.
Ø Manfaat
Pembangunan Agroindustri di Pedesaan adalah kehidupan ekonomi masyarakat di
pedesaan semakin meningkat karena munculnya lapangan kerja yang baru, serta
mata pencaharian di pedesaan semakin beragam.
Ø Sebenarnya
Pembangunan Agroindustri di Pedesaan membawa tujuan dan manfaat yang baik,
hanya saja dalam suatu kegiatan pasti menimbulkan beberapa dampak atau pengaruh
seperti Pembangunan Agroindustri ini membuat perubahan di bidang sosial, budaya
dan ekonomi di masyarakat pedesaan. Perubahan ini ada yang berpengaruh positif
dan adapula yang berpengaruh negatif.
B.
Saran
Saran saya setelah membaca beberapa uraian diatas
diharapkan pembaca dapat:
Ø Lebih
memfilter perubahan yang di bawa oleh Pembangunan Agroindustri di Pedesaan.
Ø Selain
itu saya juga berharap keritikan dan saran yang dapat membangun dalam pembuatan
tugas - tugas saya berikutnya.
Ø Akhir
kata saya mengucapkan sekian dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
H, Sumitro Maskun. 1994. Pembangunan Masyarakat
Desa. Yogyakarta: PT. Media Widya Mandala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar