Minggu, 04 Juli 2021

Bukan hanya persoalan SIAP. Tapi, ini persoalan Kepantasan

Ini...
Bukan persoalan 
Siapa yang datang ??
Bukan persoalan 
Apa lagi yang Kita tunggu ??
Bukan persoalan 
Siap atau tidak Siap !!!


Tapi, ini tentang
Persoalan
Sanggup tidaknya Kita menerima semua..
Persoalan
Sudah siapkah Kita menghadapi kondisi baru..
Persoalan
Mampukah Kamu menerima Saya sepenuhnya.. Ehh,, bukan hanya Kamu.. Tapi, seluruh orang-orang sekitar Kita..
Karena sering sekali masalah datang bukan dari Kita,, tapi dari orang-orang sekitar...

Menerima
Emosikuuu
Amarahkuuu
Ketidak tahuankuu tentang segala urusan
Ketidak mampuankuu melakukan pekerjaan berat
Ketidak mampuankuu untuk diatur tentang sesuatu
Ketidak mampuankuu akan segala hal..

Kalau ada Kata "Nanti Kita belajar Bersama"
Bukan kata itu yang mau diterima orang-orang sekitar Kita.
Akan muncul
Ternyata Dia malas yah..
Ternyata Dia pemarah yah..
Ternyata Dia begini dan begitu..

Aduh, ternyata pekerjaannya tidak ada..
Aduh, bagaimana hidup kalau begitu..
Aduh, beraninya berkomitmen baru tidak ada penghasilan tetapnya..
Aduh ini dan ituu..

Untuk kondisi itu semua mungkin Kita bisa menerimanya...
Tapi, belum tentu dengan orangtua Kita. Didepan Kita, mereka akan berpura-pura Kuat menerima..
Tapi, dibelakang Kita belum tentu. Dan Saya tidak mau itu.
Saya berharap Orangtua Saya melepaskan pada laki-laki yang memang benar-benar sudah Mereka yakin.

Kerena...
OrangtuaKuu,,
Memberikan segala hal untukKuu,, Saya juga berharap itu dari Kamu
OrangtuaKuu,,
Berjuang sekuat tenang bekerja dan berusaha untukKuu,, Saya juga berharap itu dari Kamu
OrangtuaKuu,,
Menawarkan segala hal dalam hidupnya untukKuu,, Saya berharap itu juga dari Kamu


Ketika seseorang ingin datang kepada Saya..
Yang pertama dipertanyakan oleh Orangtua dan orang-orang sekitar adalah apa pekerjaannya,, Bukan karena orangtua Kami atau orang sekitar Kami Materialisti. Tapi, memang seperti itu konsepnya..
Apa yang engkau janjikan sehingga mampu mengambil apa yang telah Kami perjuangkan selama hidup Kami ???
Apa yang engkau janjikan sehingga mau mengambil apa yang telah Kami rawat dan besarkan selama ini ???
Jangan tawarkan apa yang ORANGTUA KAMU PUNYA. Tapi, janjikan orangtua Kami dengan usaha dan kerja keras Kamu sendiri.


Bukan berarti Saya, sempurna untukmuu sehingga meminta begitu banyak hal dari Kamu. Bukan
Saya hanya tidak mau meninggalkan orangtua Saya dengan bayang-bayang kehidupan yang kurang baik..
Saya berharap mereka mengantarkan Saya dengan penuh keyakinan kepada Kamu. Bahwa kehidupan Saya nanti dengan Kamu akan lebih baik dari pada bersama mereka.

Saya memantaskan Diri,, Saya harap Kamu juga memantaskan Diri terlebih dahulu.

Bukan berarti Saya meminta Kamu memantaskan Diri. Berarti Kamu tidak pantas untuk Saya.

Bukan...
Kalau memang dari awal Saya mengenal Kamu dan menganggap Kamu tidak pantas. Saya sudah secara otomatis meninggalkan. Dan tidak memperlihatkan Kamu dalam lingkup keluarga Saya.
Tapi, ini tentang Saya juga. 
Sudah pantaskah Saya berada dalam lingkungan hidup dan keluargamu.
Ada banyak hal yang secara kasat mata Saya lihat belum dapat Saya penuhi. Jika berada dalam lingkup keluarga Kamu. Saya BELUM mampu untuk itu.
Ada sikap dan prilaku dalam diriku, yang BELUM mampu Saya atasi.
Ada beberapa hal yang harus Saya pelajari terlebih dahulu sebelum bersama Kamu.

Saya berharap orangtua Kamu menerima dan membukakan Saya pintu, bukan hanya ketika Saya pertama Kali datang tapi ketika setiap kali Saya datang.

Harapan demi harapan yang Saya titipkan, harus Saya balas dengan sebuah ganjaran KEPANTASAN !!!

Sudah PANTASKAH Kamu dititipkan seseorang dalam hidupmu ???
Sekali lagi ini bukan persoalan waktu..

PANTASKAH Saya menguatkan langkah goyahnya ???
Sekali lagi ini bukan hanya persoalan sanggup..




Pasti akan ada banyak suara-suara sumbang setelah ini. Lagi-lagi untuk menguji kepantasanKuu. 
Pasti akan ada banyak suara-suara sumbang setelah ini. Lagi-lagi untuk menguji kedewasaanKuu.
Saya hidup dan mati bukan dari suara sumbang Mereka, yang tau hidup dan kehidupanKuu adalah Saya sendiri. 
Kalau hanya karena suara-suara sumbang sehingga Saya tidak mampu mengambil keputusan sendiri, berarti KepantasanKuu masih juga dipertanyakan.

Mama selalu bilang,,
"Kalau memang Dia untuk Kita, Pasti akan kembali ke Kita"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar