Kamis, 03 April 2014

Pengertian dan Karakteristik PTK

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari istilah penelitian tindakan (action research) (Sanjaya, hal. 24). Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu. Penelitian tindakan mulai berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa, khususnya dikembangkan oleh mereka yang bergerak di bidang ilmu sosial dan humaniora (Basrowi & Suwandi, hal. 24-25). Orang-orang yang bergerak di bidang itu dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di lapangan. Mereka berarti langsung mempraktikkan tindakan yang telah direncanakan dan mengukur kelayakan tindakan yang diberikan tersebut. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka (Sanjaya, hal. 24). Dalam hal ini, penelitian tindakan memiliki kawasan yang lebih luas daripada PTK. Penelitian tindakan diterapkan di berbagai bidang ilmu di luar pendidikan, misalnya dalam kegiatan praktik bidang kedokteran, manajemen, dan industri (Basrowi & Suwandi, hal. 25). Bila penelitian tindakan yang berkaitan pada bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas, maka penelitian tindakan tindakan ini disebut PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari “ Classroom Action Research” yaitu satu action research yang dilakukan di kelas. Action Research sesuai dengan arti katanya diterjemahkan menjadi penelitian tindakan, yang oleh Carr & Kemmis didefinisikan sebagai berikut : • Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau menyelidiki yang dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti siswa, guru, atau kepala sekolah. Menurut Mills (2000). • Penelitian tindakan sebagai “systematic Inquiri” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukan. Kesimpulannya Penelitian tindakan kelas adalah :Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refkeksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian dengan pendekatan pemecahan permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Keberadaan PTK dinilai sangat bermanfaat, karena berbagai penelitian pendidikan yang dilakukan selama ini kurang dirasakan dampaknya dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Penelitian-penelitian pendidikan yang ada umumnya dilakukan oleh peneliti baik dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian mandiri. Meskipun kelas sering dijadikan sebagai objek penelitian, tetapi permasalahan yang diteliti itu kurang dihayati oleh guru. Akibatnya guru tidak terlibatdalam pembentukan pengetahuan yang merupakan hasil penelitian. Untuk peningkatan kualitas pendidikan, guru tidak lagi sekedar perima pembaharuan dari hasil penelitian para peneliti, melainkan ikut bertanggung jawab serta berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui PTK yang dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dikelolanya. Kegiatan penelitian bagi guru perlu dilakukan karena dalam praktek pelaksanaan pembelajaran sehari-hari seringkali berhadapan dengan permasalahan yang bersifat situasional, terjadi dalam kelas dimana ia melaksanakan pembelajaran yang mungkin saja permasalahan tersebut sifatnya khas hanya terjadi pada kelas tersebut dan tidak pada kelas lain. Permasalahan PTK lebih terfokus pada hal-hal yang berkenaan untuk memperbaiki proses pembelajaran dari sisi guru itu sendiri, siswa, suasana kelas, motivasi, komunikasi penalaran, aktivitas, kemampuan pemecaha masalah, aplikasi konsep, lingkungan, fasilitas, media, materi, evaluasi, dan lain-lain. Guru sebagai bagian dari fungsi pendidikan, tentu memiliki sikap tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dengan bertindak proaktif dan reaktif dengan melakukan antisipasi. Tindakan antisipasi terhadap permasalahan yang muncul, yang bias mengganggu dan menghambat proses dan hasil pembelajaran harus dilakukan melalui cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Tindakan tersebut haruslah terencana dengan matang sehingg dampak dari pelaksanaan tindakan tersebut dapat menyelesaikan masalah yang ada dan sekaligus dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Guru yang memiliki komitmen tinggi terhadap masa depan siswa dan bangsa ini, melaksanakan PTK mestinya menjadi kebutuhan dan bukan lagi merupakan kewajiban, karena jenis penelitian ini mampu memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas. Secara lugas dan singkat PTK dapat diartikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatakan pembelajaran di kelas. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktik pembelajaran yang ia lakukan di kelas. Dengan PTK guru dapat melakukan penelitian terhadap siswadan unsur lainnya dalam proses pembelajaran. Masalah yang diangkat dalam PTK ditemukan melalui refleksi diri. Dengan melakukan PTK, guru dapat mernperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif. Dengan PTK guru tidak akan mengorbankan proses pembelajaran, karena PTK dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan guru sehari-hari. Dengan demikan, PTK tidak harus membebani pekerjaan guru dalam kesehariannya. Bahkan dengan melakukan PTK guru akan dapat meningkatakan kualitas proses dan hasil pembelajarannya sehingga guru tidak terganggu dalam mencapai target kurikulumnya. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Semua penelitian memang berupaya untuk memecahkan suatu masalah. Dilihat dari segi masalah yang harus dipecahkan, PTK memiliki karakteristik antara lain, yaitu: 1. Masalah yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas adalah masalah pembelajaran yang bersifat spesifik dan kontekstual. Masalah penelitian harus nyata yang berangkat dari persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Jadi, PTK akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya masalah yang terkait dengan proses dan hasil pembelajaran yang ia hadapi di kelas. 2. Karakteristikberikutnya adalah pemecahan masalah yang terealisasi dalam kegiatan penelitian itu sendiri. Masalah yang telah dirumuskan kemudian dipecahkan secara profesional. Persoalannya adalah tidak semua guru mampu memecahkan masalah yang telah dialaminya selama bertahun-tahun dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, guru dapat meminta bantuan orang lain untuk membantu memecahkan masalah. Dalam konteks ini, guru berkolaborasidengan guru lain, atau dosen/pakar pendidikan. Secara bersama-sama mereka merencanakan dan melaksanakan penelitian untuk perbaikan pembelajaran yang diampu. Pemecahan masalah tampak dalam bentuk nyata kegiatan penelitian yang khas, yaitu adanya tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar-mengajar di kelas. Tindakan-tindakan pemecahan masalah menggunakan siklus-siklus. Dalam proses pelaksanaan tindakan perlu adanya sikap reflektif yang berkelanjutan. Artinya pendekatannya lebih menekankan pada hasil refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kemajuan, kekurangan, hambatan, peningkatan, kemundurun, dan sebagainya. Hasil refleksi dari pelaksanaan tindakan menjadi bahan pertimbangan untuk menyempurnakan rencana siklus berikutnya. Ciri-ciri PTK yang membedakan dengan penelitian lain: 1. Adanya masalah PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkatan lain guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya. Contoh : Guru merasa risau karena hasil ketika latihan menunjukkan hanya 40% yang bisa menguasai penggunaan rumus matematika; Pertanyaan guru yang tidak pernah terjawab oleh sisa; Pekerjaan rumah yang tidak pernah diselesaikan. 2. Self-refleksitive inquiry atau penelitian melalui refleksi diri. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden. 3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga proses penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. 4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus. Sehingga PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-observasi- refleksi- revisi. Kunci utama PTK adalah adanya action (tindakan) yang berulang-ulang. Jika lebih di rinci PTK memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut : 1. Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian. 2. Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya. 3. Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip. 4. Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula. 5. Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti. 6. Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian. 7. Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-masalah besar. 8. Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian. 9. Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit. 10. Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis. Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain: 1. an inquiry on practice from within; Karakteristik pertama dari PTK adalah bahwa kegiatannya dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati guru dalam pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu PTK bersifat practice driven dan Action driven, dalam arti PTK berujuan memperbaiki scara praktis, langsung – disini, sekarang atau sering disebut dengan penelitian praktis (practical inquiry). Hal ini berarti PTK memusatkan perhatian pada permasalahan spesifik konstekstual. Peran dosen LPTK pada tahap awal adalah menjadi sounding board (pemantul gagasan) bagi guru yang menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. 2. Acollaborative effort between school teachers and teacher educators; Karena dosen LPTK tidak memiliki akses langsung, maka PTK diselenggarakan secara colaboratif dengan guru yang kelasnya menjadi kancah PTK. Karena yang memiliki kancah adalah guru sehingga para dosen LPTK yang berminat melakukan PTK tidak memiliki akses kepada kancah dalam peran sebagai praktisi. Oleh sebab itu ciri kolaboratif harus secara konsisten tertampilkan sebagai kerja sama kesejawatan dalam keseluruhan tahapan penyelenggaraan PTK, mulai dari identifikasi permasalahan, serta diagnosis keadaan, perancangan tindakan perbaikan, sampai dengan pengumpulan dan analisis data serta reflektisi mengenai temuan di samping dalam penyusunan laporan. 3. Reflective practice made public; Keterlibatan dosen LPTK dalam PTK bukanlah sebagai ahli pendidikan yang tengah mengemban fungsi sebagai pembina guru sekolah menengah atau sebagai pengembang pendidikan (missionary approach), melainkan sebagai sejawat, di samping sebagai pendidik calon guru yang seyogyanya memiliki kebutuhan untuk belajar dalam rangka mengakrabi lapangan demi peningkatan mutu kinerjanya sendiri. Dalam hubungan ini guru yang berkolaborasi dalam PTK harus mengemban peran ganda sebagai praktisi yang dalam pelaksanaan penuh keseharian tugas-tugasnya juga sekaligus secara sistematis meneliti praksisnya sendiri. Apabila ini terlksana dengan baik maka akan terbina kultur meneliti dikalangan guru, dan merupakan suatu langkah strategis dalam profisionalisme jabatan guru. Hal ini pelecehan profesi dalam bentuk penyedia jasa borongan utuk membuatkan daftar angka kridit dalam proses kenaikan pangkat fungsional guru yang menggejala akhir-akhir ini dapat diakhiri. Adapun ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara lain: 1. Adanya masalah dalam PTK yang dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa apa yang dilakukan selama ini dikelas mempunyai masalah yang perlu disesuaikan. 2. Self Reflective Inquiry/Penelitian Melalui Refleksi; • PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri. • Guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakan di dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa. Memikirkan pula mengapa dampaknya seperti itu. Dikatakan oleh “Schmuck (1997 ) bahwa kita seperti melihat cermin tentang berbagai tindakan yang sudah kita lakukan dan harapan kita terhadap tindakan tersebut. 3. PTK dilakukan didalam kelas, focus penelitiam ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. 4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahapdan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Kunci utama PTK adalah : Adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang -ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar