Selasa, 09 Februari 2021

HARAPAN !!!

Malam..
NamaKuu Ric..
Saya adalah tipekal orang yang kalau Kita pertama kali ketemu Anda akan menganggap saya adalah orang yang paling sombong dan angkuh yang pernah anda temui. Sebenarnya bukan karena itu, Bukan sombong atau angkuh tapi saya memang adalah tipekal orang yang pemalu ketika ketemu orang untuk pertama kalinya. Saya tidak tau bagaimana memulai obrolan dengan orang yg pertama kali ketemu, harus bilang apa ?? Harus nanya apa baiknya ??
Itulah saya ketika pertama kali bertemu orang baru. DikepalaKuu sebenarnya lagi berputar full untuk bagaimana cara bisa mengobrol dengan orang-orang baru itu. Yang kadang jika orang-orang itu peka mereka akan melihat ekspresi Kuu dan langsung tau sebenarnya saya sangat ingin menyapa. (untuk yg sedang membaca ceritaKuu ini, siapa tau Kita ketemu tolong tegur dan sapa duluan yah)

Saat ini usiaKuu tidak muda lagi,, saya sudah membangun beberapa mimpi dan sudah juga menguburkan beberapa mimpi. Ada yang memang sengaja Kuu kuburkan, ada juga yang oranglain yang menguburkannya.
Yang sengaja Kuu kuburkan itu memang sudah Kuu pilah bahwa mimpi itu tidak cocok dengan Kuu, lain dengan mimpi yang sengaja oranglain kuburkan.
Ini mimpi muu
Kenapa orang lain yg menguburkan ??
Kenapa tidak membangun mimpi itu kembali ??
Pasti ada beberapa orang yg akan bertanya demikian.
"Mimpi itu tidak dapat Kuu bangun lagi karena dalam mimpi itu ada Kata Kita yang akan membangun. Sementara saat ini langkah Kuu sudah tidak diisi dengan sepasang langkah lagi atau dengan Kata Kita".

Ayo bangun kembali dan buat mimpi lagi dengan orang yang lain.
"Tenang saya juga sudah memikirkan hal itu". 
"Saya hanya sedang beristirahat sejenak, Langkuh Kuu goyah setelah sepasang langkah meninggalkan Kuu".

Jangan goyah, langkah Muu masih seimbang engkau masih punya sepasang langkah.
"Saya tau Saya hanya sedang beristirahat".

Jangan terlalu lama beristirahat Mereka akan semakin jauh meninggalkan Muu.
"Tidak apa-apa saat ini Langkahnya memang sangat jauh dari Kuu karena Dia memiliki sepasang langkah yg Baru".

Kenapa tidak mencari juga secepat mungkin Langkah yg Baru biar ada yg menemani Muu berjalan cepat ???
"Tidak !! Saat ini Saya tidak mau berjalan terlalu cepat lagi karena Kemarin yang membuat langkah Kuu goyah adalah Saya terlalu banyak dan terlalu Cepat Berharap, sehingga Saya harus merasakan Pahitnya menelan Pil Harapan, Susahnya Melangkah dan Goyahnya semua Mimpi".

Saat dulu Saya memberikan semua Harapan, Menyusun Mimpi penuh Semangat dan Melihat semuanya sebagai hal Baik tanpa ada satupun hal Buruk. Dan pada saatnya Saya Goyah dan Jatuh saya seakan kehilangan semuanya. Bertanya kesana-kemari, bercerita kesana kemarin bahwa Dia buruk, Dia bukan orang baik, Dia akan mendapatkan ganjaran setelah ini. 
Kebaikan Kuu selama ini akan terus menjadi bayang-bayang dalam hidupnya, hidupnya tidak akan tenang, Dia akan merasakan apa yg Saya rasakan.
Rasa dendam ini terus memuncak didalam hati Kuu. Saya setiap kali melihat Dia, dahi Kuu akan mengernyit dengan sendirinya. Wajah Kuu seakan memerah dan memanas. Saya pernah berada dalam fase hidup ini.
Berteriak seakan mempertanyakan ini balasan kebaikan Kuu, ini jawaban dari doa-doa Kuu. Sampai pada titik Hati Kuu seakan tidak berisi lagi.

HidupKuu... .
Kuu jalankan sesuai dengan apa arahan orang lain, orang berkata ini baik. Saya juga mengatakan itu Baik, orang mengatakan itu Buruk. Saya juga mengatakan itu Buruk, orang mengatakan kesanalah. Saya kesana, orang mengatakan kesini. Saya kesini, orang mengatakan keatas lalu turun kembali. Saya keatas lalu turun kembali, orang mengatakan lakukan. Saya akan lakukan, orang bilang jangan. Saya juga tidak akan melakukan. 
HidupKuu tak lagi Kuu atur dengan mimpi dan harapann.
HidupKuu, Kuu jalani dengan semua arahan dan arah yg ditunjukkan oranglain. Saya akhirnya merasa nyaman dengan Zona pilihan hidup Saya itu. Karena jika terjadi sesuatu hal maka Saya akan segera menyalahkan orang yang memberikan arahan dan tidak harus menyalahkan Diri Saya Sendiri.
"Ini semua karena Anda, kan Anda yang menyuruh Saya seperti itu. Coba kalau Saya tidak menuruti Anda, tidak begini jadinya. Anda ,sih ........, Anda mah ..........
Akan seenak Nasi Goreng Abang" dipinggir jalan Saya menyalahkan orang lain. Karena memang Saya sudah mengatakan bahwa "apa yang Saya pilih karena Kamu yah",.
Sampai pada akhirnya satu persatu Mereka yang selalu ada Untuk Kuu memilih mundur karena SikapKuu itu. Memojokkan, Menyalahkan dan terkadang Bahkan menjadikannya Kambing Hitam dalam masalah pilihan hidupKuu. 

Pada akhirnya diposisi sendiri Kuu, Saya semakin merasa langkah Kuu semakin Goyah. Kali ini Langkah Kuu tidak berjalan dengan sepasang lagi, tapi hanya dengan satu Kaki. Terpincang-pincang, bahkan Kuu rasakan Kaki Kuu tidak lagi melangkah tapi Merangkak.
Saya jadi tau rasanya mengecewakan dan dikecewakan. Saya jadi tau bahwa ada juga mimpi orang lain yg sedang mereka bangun. Bukan hanya Saya saja yang punya Mimpi, merekapun punya Mimpi. Mereka bahkan masih sempat mengarahkan Muu, padahal mereka juga sedang mengejar mimpi Mereka. 
"Terima Kasih untuk kalian yang sudah mengarahkan Langkah Kuu".
"MAAF, untuk Diri Saya yang hanya Mendengarkan Jeritanya tapi tidak berhenti sejenak untuk Memeluknya, bahkan menanyakan Keadaannyapun tidakkk".

Saya di ajarkan untuk tidak terlalu memaksakan apa yang Kuu pasang sebagai mimpi, agar kecewaKuu tidak terlalu berat.
Saya diajarkan untuk tidak selalu menyalahkan apa yg terjadi. 
Saya diajarkan untuk tidak menyalahkan Diri Saya sendiri, terlalu tidak ada Rasa dalam diri Saya. Ketika Saya menyalahkan diri Saya lagi padahal Saat ini diri Saya terluka. Kenapa harus melukai Diri Saya lagi dengan Kalimat ini semua karena Saya yang kurang ini dan itu.

Laluuu.. 
Saya harus menyalahkan siapa ???
Dia ???
"Bukan Dia juga yang salah".
Lalu siapa ???
Allah ??? yang Maha Mengetahui Segalanya ???
"Oww bukan. Dia Tuhan Kuu yg tidak mungkin pernah salah terhadap Kuu".
Atau mungkin Kamu yang terlalu melupakan Allah dan Melibatkan-Nya dalam mimpi Muu ???
"Iya, kalau ini mungkin iya".
Berarti Kamu menyalahkan Diri Kamu dong ???
"Saya tidak lagi menyalahkan Diri Saya, tapi Saya menyalahkan Sikap Saya".
Berarti sama Saja, Dirimuu dan Sikapmuu itu sama saja. Itu semua berasal dari Kamu. 
"Mungkin bagi orang lain Dirimuu dan Sikapmuu itu sama, bagi Kuu setelah kegoyahan Kuu itu hal itu tidaklah sama".
DiriKuu adalah kendaliKuu,, SikapKuu adalah hal yang kadang tidak dapat Kuu kendalikan.
Makanya saat ini "Ketika Kebaikan Kuu dibalas Keburukan oleh oranglain, itu berarti Bukan Dirinya yang tidak Baik. Tapi, saat ini sikapnya sedang tidak dapat Dia Kontrol". Atau "Saya yang terlalu berharap lebih atas apa yang sudah saya berikan kepada oranglain".

Atau saat itu SikapKuu yang tidak dapat Kuu Kontrol sehingga Terlalu Berharap Lebih dari Dia.

Berharap boleh,, tapi jangan Terlalu.
Harapan harus ada, kalau tidak Kita juga tidak akan tau mau kemana hidup Kita dibawa. 
Harapan jangan kita gantungkan pada orang tapi pada diri sendiri, karena kalau Dia pergi. Dia akan membawa harapanmuu bersamanya. Dia tidak akan menyisahkan sataupun untuk Kita.

Jika terlanjur engkau gantung harapan bersamanya. Katakan "bawa semua harapan itu tanpa tersisa sedikitpun, Saya sanggup membangun harapan yang Baru jauh lebih Baik"

Kebaikan Kita jangan juga engkau Harapkan akan dibalas Kebaikan, kadang akan dibalas keburukan. Jadi, Kita harus belajar akan sebuah hukum bahwa engkau juga mungkin membalas oranglain yang tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar