Kamis, 25 Februari 2021

Kembali

20:20pm, 17 Mei 2017

Kembali ??
Takkan Pergi Lagi kah ??

Sore ini begitu melelahkan. Siang tadi harus menghadir pengajian secara tiba-tiba tanpa persiapan dengan pakaian Olahraga. Karena kebetulan hari ini hari olahraga untuk Kami semua di sekolah. 
"Enggak salah K' ??"
"Tidak, Saya sudah terlanjur janji Dek' mau bawa Jamaah dari BF. Tapi, Saya lupa menyampaikan kemarin untuk bawa pakaian ganti".
Dengan pakaian olahraga Kami semua lalu masuk ke dalam mobil sembil menertawakan penampilan Kami. Sesampainya disana Kami semua bergegas turun dari mobil karena mengira sudah terlambat. "waw, keren sekali rumah ini. Semua ruangan mengara ke taman super luas yang ada dalam area rumah. Keren sekali pilihan interiornya juga". Saya selalu mengagumi rumah dari bentuk dan interiornya yang unik. Mungkin itu juga karena sejak dulu Saya sudah mengagumi hal-hal yang berbau desain rumah. Bahkan pernah Saya ingin mengambil jurusan SMK Pembagunan, tapi ditentang oleh Bapak karena dalam jurusan itu terkadang tidak ada perempuan. Kalaupun ada, hanya ada satu atau dua orang perempuan. Kalau mau jelasin panjang lagi, dan Saya tidak mau bercerita itu hari ini.

Setiap kali melakukan pengajian pasti selalu ada orang hebat dan luar biasa sebagi pemberi materi. "siapa yah, pemateri hari ini ?? Semenjak bergabung dengan BF, Saya selalu bertemu orang-orang hebat yang sangat terkenal". Begitu tanya Saya dalam hati. Dan benar adanya hari Kami bertemu dan mendapat ilmu dari penulis buku terkenal dan best seller Melawan Takdir yaitu Prof. Hamdan Juhannis, Ph.D. Saya sudah berapa kali mendengar tentang beliau, Saya juga sudah membaca sinopsis bukunya. Kenapa hanya sinopsi ?? Karena Saya bukan orang yang suka membaca memang. Dan juga Saya tidak punya bukunya, beberapa kali ketemu buku Beliau di beberapa toko buku. Sudah niat mau beli, diurungkan lagi karena mungkin harganya juga yang agak mahal menurutku. "nanti dibeli mahal-mahal terus nggak dibaca, karena bukunya tebal. Sayang ah uangnya". 😂😅
Saya hanya sanggup membaca buku yang halaman sedikit. Kalau buku itu terlalu tebal hanya akan menjadi hiasan di rak buku dalam kamar. Dibalik kegalaun Saya mendengar kisahnya tapi tidak memilik bukunya, hari ini dikasih hadiah luar biasa. Langsung bisa mendengar kisah dalam buku langsung dari penulis dan diceritakan langsung oleh orangnya juga. Sebelum Prof memulai materinya tiba-tiba "nanti kalau buku ini sampai difilmkan Saya harus nonton deh, sebagai bentuk dukungan untuk beliau karena tidak membeli bukunya". Itulah kira-kira yang ada dalam benak Saya, karena sebagai orang yang suka menulis. Pasti Kita kecewa kalau ada yang mengagumi kisah Kita, tapi tidak pernah mandukung Kita paling tidak dengan membaca atau membeli apa yang sudah Kita tawarkan dalam cerita. 
"aduh, sayang sekali nih Kita duduknya paling belakang". Kami memang kali ini memilih untuk duduk dibagian belakang, bukan pada posisi biasa yang sudah disiapkan panitia untuk Kami pengurus yayasan. Karena sadar dengan pakain yang Kami pakai hari ini. Sementara semua orang sudah memakai gamis lengkap dengan kerudung syarinya. Saya tidak perlu menulis apa yang Beliau ceritakan karena semua tertulis dalam bukunya. Kami hari ini hanya diberi keistimewaan karena bisa mendengarnya secara langsung apalagi untuk Saya yang memang lebih suka mendengar daripada membaca. Dan yang paling membuat Saya kaget adalah Prof mengatakan pada akhir ceritanya bahwa buku "Melawan Takdir" akan difilmkan, dan sudah sementar berjalan proses penggarapannya. Kalian bisa bayangkan bahagianya Saya, karena mendengar kisahnya saja dalam bentuk cerita dan belum disampaikan secara penuh sudah membuat Saya terkagum-kagum dengan perjuangan Beliau apalagi nanti menontonnya. 


Sepulang dari kediaman pemilik pabrik seng yang bercap kuda. Tenyata tempat pengajian Kami tadi adalah salah satu donatur Kami, dan merupakan pemilik pabrik seng yang mungkin Kita gunakan dirumah. Dalam perjalanan pulang Saya tak dapat berkomunikasi dengan siapapun. Bukan karena apa yah, 😂😂😂 handphone Saya lobet.

Seruan sholat magrib terdengar dari mesjid sekitar rumah. Sebelum berwuduh Saya sempatkan mengaktifkan Handphone Saya, seperti biasa begitu diaktifkan. Handphone Saya akan berbunyi sepenuhnya, karena notif yang dari beberapa pesan masuk. Saya acuhkan dering notifikasi dari beberapa akun Media SosialKu. Saya kembali memantapkan langkah Saya untuk berwuduh. Saya lalu mulai untuk membaca beberapa ayat sambil menunggu adsan magrib berkumandang.

Setelah itu, Saya laksanakan kewajiban sholat magrib. Lalu Saya cek beberapa notifikasi yg masuk, yang mengherankan ada nomer baru mengirimi Saya pesan melalui whatsapp. Seperti biasa sebelum Saya membalas pesan, Saya selalu cek foto profil pemilik akun. Tak ada gambaran sedikitpun itu siap, krna itu Q acuhkan pesan tersebut, lalu lanjutkan membaca al-quranku tadi sebelum sholat magrib tersebut.
Baru beberapa lembar Saya membaca, kemudian Saya teringat kembali pesan tersebut. 
"mungkin itu dari teman SMA, kitakan akan mengadakan reunian, nanti ah balasnya setelah sholat saja".

Kemudian Saya balas pesan itu "Alhamdulillah Baik,, maaf ini dengan siapa ??"
Dia hanya membalas dengan "De' Save nmrKu dulu"
Baru kalimat itu yang Saya baca sudah muncul diingatan kalau itu "Dia"
Saya kuatkan membalas semua pesanya. "Ini dengan K' ...... ?? Kita gemukan yah ?? maka.y Z tidak kenal".
Yang tidak Saya duga Dia membalas pertanyaan basa-basi Saya dengan fotonya berukuran satu badan dan menyuruh Saya membandingkan dengan Dia beberapa tahun lalu.

Semua terbayang kembali.
Kebahagian besar yang pernah Dia Tawarkan, Kecerian, Tawa bahkan Sampai akhirnya Air Mata. 
Membuat Saya merasakan pahitnya Kecewa dengan Harapan, Sedihnya perpisahan dan Beratnya  mengikhlaskan.

Datang lalu pergi, Kembali lalu pergi lagi. Kembali tapi tidak Saya bukakan pintu lagi.
Mengundang Saya melalui akun Line, lalu tidak Saya terima. 
Menutup segala status agar tidak masuk beranda Saya lagi
Krna Saya memang benar-benar ingin melupakan. Walaupun mungkin tidak pernah Saya melupakannya dalam hitungan hari, bahkan mungkin hitungan jam.

Pernah pikiran burukKuu muncul
"Apa yg Dia lakukan padaKuu ??"
"Dimana pikiran Say sebenarnya berkali-kali jatuh kerenanya tapi masih tetap tidak dapat melupakannya ??"
"Apa mau Dia sebenarnya berkali-kali membuat Saya sakit, tapi selalu saja kembali ??"

"Apakah begitu juga dengan Kembalinya kali ini Ya Allah ??"
"Dia Kembali untuk pergi lagi ??"
"Akankah Saya kembali sanggup untuk berdiri lagi ??"
"Kalau Dia hanya datang untuk merajut hubungan sebagai Teman, Tuhan Saya tidak sanggup".
"Saya tidak akan sanggup Ya Allah"

Mendingan sekalian Saya seperti dulu tidak berkomunikasi dengannya. Berkomunikasi dengannya membuat hati Saya sakit Tuhan. "Sekian lama Saya mengubur kecewa akan harapan padanya, lalu Dia datang dengan santainya seakan tidak pernah membuat lubang luka".

Bagaimana Saya harus bersikap padanya saat ini Ya Allah ??
Saya takut, salah langkah Tuhan.
Saya acuhkan ??
"Takutnya Dia memang datang untuk benar-banar kembali selamanya". 
Saya menerima ??
"Saya takut Dia pergi lagi, seperti sebelum-sebelumnya".

Tuhan, Kamu tahukan tak sekalipun dalam hidup Saya membayangkan laki-laki lain. kalaupun ada itu hanya sekedar gambaran untuk tidak terlalu membuat Saya berharap pada Dia. Tuhan tahukan, Saya bahkan pernah mengharapkan dirinya. Sementara Saya tahu kalau saat itu Dia memiliki orang lain. Yang sempat Q tuliskan dalam KisahKuu sebelum ini ( riskamayantiikha.blogspot.com/2021/02/karena-janji.html?m=1 ) 

Sekarang Dia kembali lagi Ya Allah. Dan kondisi hati Saya masih sama, masih memendam kecewa atau semua janji yang ditawarkan lalu Dia sendiri yang menghancurkan. Ini juga sekian kalinya Kembali, jika mengikuti logika Saya "jangan menerimanya Kembali, walaupun Dia datang untuk memang menetap. Orang yang seperti itu tidak cocok dengan dirimu yang tulus menerima apapun keadaanya. Sampai kapan kesempatan itu Kamu berikan terus, ini bukan pertama kalinya Dia Kembali. Dia sudah berulang kali Kembali, tapi berulang kali juga pergi. Jangan menyiksa hatimu".
Sementara dalam Hati Saya. 
"senangnya Dia Kembali, mungkin Dia memang untuk Saya. Karena berapa kali pergi tapi Dia tetap Kembali"
Logika Saya
"jangan terlalu bodoh, kesempatan itu hanya diberikan sekali. Kalau berulang kali itu namanya bukan kesempatan. Itu berarti Kamu yang bodoh"
Hati Saya
"saya sudah lama menunggunya Kembali, sekarang Dia kembali. Seharusnya Saya bahagia dengan Kembalinya Dia. Tapi, kenapa sekarang kembalinya tidak membuat Saya bahagia seperti sebelum-sebelumnya ??".
Logika Saya
"itu tandanya, Kamu mengharap tidak lagi memiliki rasa yang sama seperti dulu. Tolong, tempatkan Dia Kembali bukan untuk jadi pasangan Kamu lagi. Tapi, tempatkan Dia pada posisi yang lain sekarang. Teman, Sahabat, Saudara atau apapun itu. Kubur semua harapan hidupmu bersamanya. 

"kalau memang Dia ditakdirkan dalam hidup Kamu nantinya, apapun hubungan Kalian saat ini. Dia akan tetap jadi milikmu"

"sekuat apapun engkau menerima dan mengikat Kembalinya Dia kali ini, kalau memang bukan jalannya untuk bersamamu. Dia pasti akan pergi lagi"

"hapus semua rasa dan keinginanmu bersamanya, lalu tulislah kembali kisahmu. Tapi, jangan isi dengan harapan yang berlebih"

Dengan pergulatan antara Logikan dan Perasaan Saya beberapa minggu ini. Saya juga masih merespon semua pesannya melalui chat. Untuk mengamati seperti apa Dia sekarang, seperti apa Saya harus meresponnya lagi. Setiap kali Dia hendak mengarahkan obrolannya pada hal-hal yang menurut Saya belum saatnya dibahas, Saya memilih untuk mengalihkannya. Karena saat ini Saya belum tau akan menerima Dia Kembali atau tidak. Menerima Dia Kembali dalam bentuk dan versi apa dalam hidup Saya. 

08 Mei 2017
Karena seringnya Dia ingin membahas semua kesalahannya beberapa minggu ini. Akhirnya hari ini Saya memutuskan untuk membahas semuanya. Saya memilih untuk membuka obrolan ini terlebih dahulu.

"Kak, kenapa tiba-tiba beberapa minggu lalu ngechat Saya ?? Dapat nomer baru Saya darimana ??"
"nggak, Saya cuman pengen berkabar Saja. Sudah lama Kita tidak ngobrol, semua akun media sosial Sayakan Kamu block. Kenapa di block sih De' ??".
"pengen lupa Kamu, pengen tutup semua komunikasi dengan Kamu"
"lalu kenapa chat Saya dibalas kemarin??"
"oww, itu Saya tidak tau itu nomer Kakak, tidak ada fotonya juga. Dan saat itu Saya memang lagi merespon beberapa nomer baru karena Saya akan reunian SMA".
"tapi, begitu tau ini Saya. Kenapa tidak berhenti untuk merespon ?? Walaupun hanya dibalas seadanya"
"Oww, berarti Kakak maunya tidak direspon. Okey detik ini juga Saya block yah"
"Jangan De', kalau bisa memperbaiki semuanya kenapa mesti memutus komunikasi ??"
"Bercanda Kak, mungkin waktu Saya kecewa saat itu. Saya belum dewasa berfikirnya dan belum kuat dikecewain. Kalau sekarang mah, sudah kuat 😂😂😂"
"Sudah makin pintar yah De', makin kuat dan Dewasa juga.
"alhamdulillah Kak', banyak belajar dari kekecewaan, dari harapan dan janji yang Kamu tawarkan berkali-kali"
"Sekarang Saya datang De', tidak lagi menawarkan janji dan harapan. Saya hanya mau Kita berkomunikasi seperti awal ketemu"
"Tidak akan bisa seperti awal ketemu Kak, kondisi hati dan pandangan Saya terhadap Kamu saja sudah berbeda. Hati Saya yang dulu begitu mengagumi Kamu, sekarang tidak akan mungkin sama. Bukankah Kamu yang merusak dan membuatnya berbeda. Bukan Saya yang merubahnya tapi Kamu"
"Makanya Saya Kembali untuk memperbaikinya dan membuatnya untuk seperti semula"
"tidak usah repot-repot Kak', ini bukan pekerjaan yang mudah. Ini juga bukan hanya satu kali rusak, tapi sudah berulang kali. Dan itu oleh diri Kamu yang sama. Katanya sudah tidak mau membuat janji dan harapan ??. Ini Kakak buat lagi"
"Ini bukan janji De', ini memang harus Saya lakukan karena ini bentuk tanggung jawab Saya"
"tidak usah Kak', kalau Kamu datang Kembali untuk memperbaiki tidak usah Kak. Saya merespon Kakak sekarang ini bukan seperti dulu lagi, Saya hanya ingin membangun komunikasi yang baik. Semuanya dibangun secara baik-baik,  kalau harus berhenti. Berarti harus berhenti secara baik-baik. Untuk masalah Hati yang Kamu rusak, Kakak tenang Saya sudah memaafkan semuannya. Makanya, sekarang Saya bisa berkomunikasi dengan Kamu secara baik lagi tidak dengan amarah dan air mata karena Saya sudah memaafkan. Dan menerima semuanya dengan ikhlas, karena itu Saya bisa menerima Kakak Kembali, tapi hanya sebagai Teman, Sahabat atau Saudara.

Untuk Hati Saya, maaf untuk menyiksamu bertahun-tahun ini. Tidak mendengar teriakanmu dan tangisanmu. Menyiksamu dengan menempatkan orang yang merusakmu didalam dirimu. 
"Hati ini dirusak olehnya. Tapi, Dia masih tetap Saya biarkan berkelana didalamnya selama ini".
Sekarang tidak lagi
"Hati tenang, Saya akan mencari orang yang baru untuk memperbaiki semuanya".

Untuk orang yang nanti akan mengisi hari-hari Saya. Maaf dan Tolong !!
"Maaf untuk menempatkan Kamu, pada hati yang rusak dan tidak sempurna lagi"
"Tolong untuk tidak merusaknya lagi, karena kalau ini Kamu rusak lagi. Entah jadinya akan seperti apa, mungkin bukan hanya rusak. Tapi, akan hancur dan tidak dapat diisi lagi"

Terima setiap orang datang untuk kembali. Karena setiap yang pergi pasti mengharap untuk kembali. 

Pergi ke kampung halaman, pasti Kita menginginkan untuk Kembali ke rumah. 
Pergi ke mall, pasti Kita akan Kembali ke rumah.
Pergi liburan, pasti Kita tetap akan Kembali ke rumah. 
Senyaman apapun yang telah Kita lalui, entah itu perjalanan, kesuksesan dan bahkan hidup. Kita pasti akan mendengar dan akan memikirkan tentang "Kembali". 

Hari ini Saya juga memutuskan untuk menerimanya Dia "Kembali". Tapi, bukan untuk menjadikannya sebagai tujuan dan pelengkap hidup lagi. Karena kalau Saya memberikan kesempatan Kembali dengan konsep yanng sama sebelum-sebelumnya.
Membiarkan Dia dengan mudahnya Kembali  dan pergi, lalu Kita merasa Sakit. Sebenarnya itu bukan salah Dia, itu salah Kita.
Jangan tanyakan kenapa Dia terus Kembali dan menyakiti Kita ??
Tapi tanyakan pada diri Kita,
Mengapa Kita terus memberikan Dia kesempatan untuk menyakiti Kita ??

Badai tidak akan pernah peduli sehancur lebur apa jalan yang Dia lalui, Dia tidak akan merasa apa yang anda telah rasakan. 

Silahkan semua "KEMBALI", karena sekarang Saya tau dimana Kalian akan Saya tempatkan dalam hidup Saya. Begitu Kalian memilih "Kembali".

24 Februari 2021
Siang ini, entah sudah beberapa Saya memutuskan untuk pergi dari dunia Sosial Media "ehh,, Saya cek dulu yah. Sudah berapa hari". Sambil membuka feed instagram Saya. Ternyata sudah sekitar enam harian, sebenarnya Saya tidak sepenuhnya pergi Saya masih membuat beberapa story. Saya juga tidak tau kenapa Saya membuat beberapa story padahal Saya sudah memutuskan untuk istirahat sejenak, karena ( Link Blog Lelah ). "ah,, tidak penting juga dibahas karena apa".

Yang terpenting hari ini Saya memutuskan untuk Kembali. "Lelahnya sudah hilang yah ?? Sehingga memutuskan Kembali hari ini dan sudah membuat instastory lagi". Kalau ditanya begitu sebenarnya Lelahku sudah hilang dari beberapa hari yang lalu. Yaitu sekitar hari minggu ketika seluruh moodbooster Saya semua datang. Tapi, Saya belum memutuskan untuk "Kembali" waktu itu karena Saya merasa nyaman dengan hidup Saya yang seperti itu. Hanya membuka sosial media, untuk membaca beberapa informasi. Memberikan like atau komentar beberap akun teman yang kebetulan muncul pada saat Saya lagi membuka sosial media. 

Karena itulah Saya yang sebenarnya, tidak suka membagi kisah setiap saat disosial media. Waktu itu hampir sekitar semingguan lebih Saya terus berbagi cerita dalam sosial media, akhirnya membuat Saya lelah. Karena Saya merasa itu bukan diri Saya. Saya seperti ditekan dengan tuntutan upload tiap hari, harus mengatur pola feed instagram Saya supaya tetap rapi. Saya tidak suka kalau feed Saya berantakan, jadi setiap mengupload harus ada konsepnya. Sementara setiap hari harus mengatur konsep itu ribet menurut Saya dan Saya tidak cukup waktu untuk itu. Tapi, tetap Saya paksakan akhirnya Lelah dan memilih berhenti.

Kemarin Saya, melakukan preview untuk Cerita (Link Blog Lelah) yang kebetulan hari ini Saya upload. Saya lalu membuka daftar draf cerita Saya, yang membuat Saya terkejut Saya menemukan draf berjudul "Kembali". Saya berusaha menebak apa isi ceritanya, sebelum Saya membaca isinya. Tapi, Saya sama sekali tidak menemukan gambaran tentang apa dan siapa cerita Kembali ini. Saya memutuskan untuk membaca sekalian preview siapa tau bisa diupload. Dan terkejutnya Saya, cerita dalam draf ini seperti mengingatkan Saya untuk "Kembali" dari beberapa hari yang melelahkan. Sebenarnya tidak singkron cerita Kembali dalam versi 2017 dan Kembali Saya sekarang ini. Tapi, tidak tau kenapa begitu membaca bagian akhir tulisan Kembali 2017. Saya merasa ditekan untuk meninggalkan kelelahan Saya. 

Kembalilah hidup ini memang melelahkan.
Kembalilah tapi jangan pada versi yang melelahkan.

Akhirnya hari ini Saya memutuskan "Kembali"  dalam versi yang nyaman. 

Saya akan mempublis cerita diblog sesuai kemampuan dan keinginan Saya, akan Saya usahakan setiap hari. Tidak dengan paksaan atau target lagi. Tapi, tidak dengan instagram. Saya hanya akan memgupload jika Saya mau dan seperti dulu mungkin sebulan sekali atau bahkan tidak sama sekali.

Kata Kembali memiliki makna yang sangat luar biasa. Saya berharap orang-orang bisa memaknai Kembali dan versi yang baik.
Kalau Kembali bisa membuat bebepara orang Bahagia, kembalilah.
Sebaliknya jika Kembali membuat beberapa orang terluka, jangan Kembali.
Kembalilah dalam versi yang baik untuk diri sendiri dan orang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar